3 Hari Setelah Pamit ke Keluarga, Santri di Pijay Ditemukan Meninggal Dunia dalam Rawa

Evakuasi jasad Anis
Proses evakuasi jasad Anis. Foto: Serambinews.com

Meureudu – Kabar duka datang dari Dayah Anwarul Munawarah di Gampong Muko Baroh Ulee Gle, Kecamatan Bandar Dua, Pidie Jaya (Pijay). Seorang santri dayah tersebut bernama Anis Maula, laki-laki, 16 tahun, ditemukan tak bernyawa di dalam rawa yang bersisian dengan pondok pesantren itu, pada Jumat petang, 11 April 2025, sekira pukul 17.30 waktu Aceh.

Anis berasal dari Gampong Sangso, Kecamatan Samalanga, Bireuen. Jenazahnya ditemukan telah membusuk dan mengapung di pinggiran rawa. Diduga, ia telah meninggal selama tiga hari sebelum ditemukan.

“Dari hasil pendalaman kasus ini, santri tersebut pamit dari orang tua sejak 7 April lalu,” ujar Kasat Reskrim Polres Pijay Iptu Fauzi Atmaja dikutip dari Serambinews.com, Senin, 14 April 2025.

Jasa Anis ditemukan dua santri, Furqan dan Fudri, ketika keduanya mencium bau tak sedap yang sangat menyengat saat menuju balai pengajian.

Saat mencari sumber bau, mereka kaget melihat sesosok mayat dengan kondisi mengenaskan. Keduanya kemudian melaporkan temuan itu kepada para guru Dayah Anwarul Munawarah, yang kemudian meneruskan kepada Polsek Bandar Dua.

Setelah menerima laporan itu, kata Fauzi, tim identifikasi yang dipimpin langsung Wakapolres Kompol Muara Uli Saut Hamonangan turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengevakuasi jenazah ke RSUD Pijay untuk di-visum.

Saat ini, polisi masih mendalami kemungkinan adanya unsur tindak pidana dalam peristiwa tersebut. Pemeriksaan medis dan forensik menjadi langkah lanjutan untuk mengungkap misteri di balik kematian santri tersebut.[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy