Pemimpin Hizbullah dan Deputi Garda Revolusi Iran Tewas dalam Serangan Israel

Potret pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah di tengah reruntuhan bangunan di daerah yang menjadi sasaran serangan udara Israel di Saksakiyeh, Lebanon, pada 26 September 2024. Foto: Getty Images
Potret pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah di tengah reruntuhan bangunan di daerah yang menjadi sasaran serangan udara Israel di Saksakiyeh, Lebanon, pada 26 September 2024. Foto: Getty Images

Beirut – Militer Israel mengeklaim serangannya telah membunuh Hassan Nasrallah dalam sebuah serangan di Beirut, Lebanon, pada Jumat, 27 September 2024.

Hizbullah telah mengonfirmasi kematian Hassan Nasrallah dalam unggahan di kanal Telegram miliknya. “Yang Mulia, Pemimpin Perlawanan, hamba yang saleh, telah meninggal dunia untuk menemui Tuhannya,” bunyi pernyataan itu pada Sabtu (28/09), dikutip dari BBC.

Hizbullah mengonfirmasi Nasrallah tewas dalam serangan udara di Beirut, dengan mengatakan kematiannya terjadi “setelah serangan Zionis yang berbahaya di pinggiran selatan”.

Kelompok milisi yang didukung Iran ini melanjutkan pernyataannya dengan “berjanji” untuk melawan Israel dan terus mendukung “Gaza dan Palestina, serta membela Lebanon dan rakyatnya yang teguh dan terhormat”.

Hassan Nasrallah merupakan salah satu tokoh paling terkenal dan paling berpengaruh di Timur Tengah. Ia memiliki peran kunci mengubah Hizbullah menjadi kekuatan politik dan militer seperti sekarang ini dan tetap dihormati oleh para pendukung kelompok tersebut.

Di bawah kepemimpinan Nasrallah, Hizbullah membantu melatih para pejuang dari kelompok milisi Palestina, Hamas, dan kelompok milisi di Irak dan Yaman. Pada masa kepemimpinannya pula Hizbullah memperoleh rudal dan roket dari Iran untuk digunakan melawan Israel.

Serangan Israel juga menewaskan Deputi Operasi Garda Revolusi Iran (IRGC), Brigadir Jenderal Abbas Nilforushan. Dikutip dari AP, tewasnya Nilforushan dikonfirmasi oleh Ahmad Reza Pour Khaghan, Deputi Kepala Pengadilan Iran. Ia menyebut, Nilforushan adalah ‘tamu rakyat Lebanon’.

Media Iran International juga mengabarkan hal serupa. Kepala Kehakiman Angkatan Bersenjata Iran mengkonfirmasi hal tersebut. “Kita akan menuntut keadilan bagi martir ini. Dan ini adalah hak Republik Islam Iran, di konvensi internasional yang legal,” katanya.

Belum diketahui keperluan Nilforushan di Lebanon. Nilforushan bertugas meninjau pasukan darat IRGC.[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy