Jakarta – Pencurian identitas pribadi mengalami peningkatan di Amerika Serikat (AS). Paling banyak terjadi di 3 negara bagian Selatan yakni Louisiana, Georgia, dan Florida, menurut data dari Federal Trade Commission (FTC).
Pada tahun 2022, lebih dari 500 dari setiap 100.000 orang menjadi korban kejahatan, dengan penipuan kartu kredit menjadi bentuk pencurian identitas paling umum.
Penipu menggunakan informasi pribadi korbannya untuk mencuri rekening kartu kredit atau membuka jalur kredit baru atas nama individu tersebut.

Kota perguruan tinggi terbesar di Alabama, Tuscaloosa, adalah area metro nomor 1 di negara itu untuk penipuan identitas, dengan lebih dari 1.000 korban untuk setiap 100.000 penduduk.
Baton Rouge, Louisiana, berada di nomor 2 dengan 947 korban untuk setiap 8.347 orang, diikuti oleh daerah Miami-Fort Lauderdale dan Pantai Pompano di Florida Selatan dengan 868 korban untuk setiap 53.201 orang di sana.
Menurut laporan FTC, dikutip dari New York Post, Selasa (2/5/2023), ada 441.822 laporan pencurian identitas yang mengejutkan secara nasional tahun lalu.
Dari data tersebut, terlihat milenial paling berisiko kena penipuan. Milenial yang berusia 30 hingga 39 tahun mengambil 25% dari semua korban penipuan di AS. Orang Amerika berusia 80 tahun ke atas melaporkan jumlah penipuan paling sedikit.
Setelah penipuan kartu kredit, kategori penipuan paling umum kedua adalah penipuan yang melibatkan akun belanja dan pembayaran online, media sosial, dan email.
Penjahat juga menemukan cara untuk mendapatkan uang melalui pekerjaan, pajak, tunjangan, pinjaman, utilitas, dan panggilan telepon.
FTC menyarankan orang Amerika melindungi diri dari pencurian identitas dengan menyimpan catatan keuangan kertas termasuk Jaminan Sosial, kartu Medicare dan dokumen pribadi lainnya di ruang pribadi.
Sumber :
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20230502101500-37-433636/milenial-paling-sering-dirampok-di-internet-cek-datanya