Mualem Ajak Masyarakat Aceh Tunaikan Salat Lima Waktu, Minta Kedai Ditutup Saat Azan

Pelantikan Bupati Wakil Bupati Aceh Barat
Gubernur Aceh Muzakir Manaf melantik Tarmizi-Said Fadheil sebagai Bupati-Wakil Bupati Aceh Barat periode 2025-2030 di Gedung DPRK Aceh Barat, Rabu (19/2/2025). Foto: Tangkapan Layar YouTube

Meulaboh – Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem meminta kepada seluruh pedagang di Aceh menutup sementara tempat usaha saat azan salat lima waktu berkumandang.

“Kami minta kepada masyarakat agar dapat menutup kedai saat azan berkumandang, tunaikan salat lima waktu,” ujar Mualem usai melantik Bupati-Wakil Bupati Aceh Barat, Tarmizi-Said Fadheil, Rabu, 19 Februari 2025.

Mualem juga menyapa Ketua Mahkamah Syari’yah Ahmad Jajuli. “Pak Ketua Mahkamah Syar’iyah, mungkin kita besok banyak kerjaan, dengan catatan kita paksakan masyarakat supaya taat, tayue (suruh) sembahyang,” ujar Mualem.

Ia meminta masyarakat Aceh menunaikan salat secara tepat waktu, apalagi Aceh merupakan provinsi khusus yang menerapkan syariat Islam.

Saat hari Jumat, tambah Mualem, di depan masjid akan dipasang palang agar pengendara tidak lagi lewat tapi turun melaksanakan Jumat.

“Begitu juga suara azan setiap salat lima waktu, kedai suruh tutup, itu tugas Mahkamah Syar’iyah nanti,” ujarnya.

Menurut Mualem, imbauan itu merupakan tanggung jawabnya para pemimpin. Sebagai pemimpin di Aceh, ia wajib mengingatkan masyarakat agar dapat melaksanakan ibadah salat lima waktu.

“Sebagai pimpinan, sebagai ketua, kami bertanggung jawab, hablum minallah, hablum minannas,” ujar Mualem.

Ia mengaku tidak mampu mempertanggungjawabkan di akhirat kelak, apabila masyarakat Aceh tidak melakukan salat.

“Kami tidak sanggup menahan api neraka. Tugas kita lakukan, masalah (masyarakat) mau dan tidak mau, tugas Anda (Mahkamah Syar’iyah), yang penting kami [sebagai pemimpin] sudah mengimbau,” ucapnya.

Mulaem mencontohkan Gamal Abdul Nasser di Turki yang disebutnya sebagai pemimpin zalim dan kufur sehingga jasadnya tidak diterima oleh bumi. Diketahui, Gamal merupakan pemimpin yang mengubah corak pemerintahan Turki dari Islam menjadi sekuler.

“Kita memimpin hanya sebentar tapi tanggung jawab sampai akhir hayat kita. Ini hati-hati Pak Bupati, Pak Wakil Bupati,” cetus Mualem lagi.

Dalam kesempatan ini, Mualem juga menegaskan komitmennya menghapus barcode pengisian BBM di Aceh. Menurutnya, dampak pemberlakuan barcode isi BBM subsidi di Aceh telah menimbulkan berbagai masalah di masyarakat dan menzalimi masyarakat di Aceh, sementara di daerah lain kebijakan tersebut belum banyak berlaku dan masyarakat masih bebas isi BBM subsidi tanpa barcode.

Prosesi pengambilan sumpah dan pelantikan bupati-wakil bupati berlangsung di Ruang Sidang Utama Sekretariat DPRK Aceh Barat pada pukul 12.30 waktu Aceh.

Di awal pidato, Mualem sempat salah sebut saat memberikan penghormatan kepada Bupati dan Wakil Bupati Aceh Barat.

“Salam takzim, yang kami hormati Bupati dan Wakil Bupati Aceh Barat Daya … ah … Aceh Barat. Le le that (banyak sekali) daya, Aceh Jaya, Pidie Jaya, roh meusebut nyan, meuah (maaf)!” ujar Mualem.

Selain itu, Mualem juga Tarmizi dan Said Fadheil menjaga hubungan baik dengan DPRK Aceh Barat dan semua pihak, selalu berkonsultasi dan berkomunikasi dengan Pemerintah Aceh.

“Semoga saudara sekalian dapat menjadi pembina yang amanah, bijaksana, dan bertanggung jawab dalam mengemban tugas selama lima tahun ke depan.”[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy