Meurak Jeumpa Institut Seminarkan Hasil Penelitian Masjid Jin Samalanga

Penyerahan hasil laporan penelitian Masjid Kuta Blang (Masjid Jin) Samalanga, Bireuen Kepada Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen. Foto : MJI/Alan Kiteng

Bireuen – Meurak Jeumpa Institut atau MJI menyeminarkan hasil penelitian Masjid Jamik Kuta Blang atau Masjid Jin Samalanga, Jumat, 17 Mei 2024, di di ruang rapat Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen.

Turut hadir Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen, Muslim, dan kepala bidang kebudayaan dinas Tasrief, beserta para staf. Sedangkan dari MJI hadir antara lain Direktur MJI Nyakman Lamjame dan sekretaris Sirajul Munir; Tenaga Ahli Cagar Budaya Ichsan Nanda; serta Tenaga Ahli MJI yang juga staf Badan Pelestarian Kebudayaan wilayah 1 Aceh-Sumut, Daim Ambo Asse Ajis.

Muslim mengatakan seminar hasil penelitian MJI difasilitasi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen. “Ini merupakan awal mula catatan sejarah bagi daerah kita, melalui proses penelitian yang dilakukan oleh MJI,” ujarnya.

Hasil penelitian itu, kata Muslim, nantinya akan dibukukan dan dibagikan ke sekolah-sekolah. “Supaya siswa-siswa kita tahu akan sejarah, setidaknya sejarah kabupaten kita sendiri,” ujarnya.

Sementara Tasrief mengharapkan, dengan adanya penelitian tersebut, Masjid Kutablang akan menjadi tujuan wisata religi dari pelancong lokal maupun mancanegara. “Kami sangat berharap kegiatan yang kita lakukan ini bisa berimbas kepada masyarakat sekitar, khususnya masyarakat Kecamatan Samalanga dan Kabupaten Bireuen dan umumnya masyarakat dunia.”

Perwakilan guru-guru mata pelajaran sejarah di Bireuen yang ikut hadir ke seminar tersebut, mengapresiasi upaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen. Mereka juga berterimakasih kepada MJI dan berharap sejarah penting itu segera dibukukan dan dibagikan ke sekolah-sekolah.

Masjid Jin Samalanga yang diduga sebagai salah satu objek cagar budaya, terletak di Kemukiman Teungku Syik di Pulo Baroh, Kecamatan Samalanga, Bireuen. Masjid bergaya arsitektur abad 20 itu memiliki arti penting bagi masyarakat Samalanga dan Bireuen.[](Rilis)

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy