Mangkrak Sejak 2017, Proyek Pelabuhan SKPT Sabang Rp65,3 M Hibah Jepang Disorot DPR

SKPT Ie Meulee Sabang
Foto udara pekerja menggunakan alat berat menyelesaikan pembangunan pelabuhan kapal nelayan di pelabuhan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Ie Meulee, Sabang, Rabu, 9 April 2025. Foto: Antara/Khalis Surry

Sabang – Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto mendesak Pemerintah Aceh segera menuntaskan pembangunan pelabuhan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Ie Meulee, Sabang.

Proyek pelabuhan perikanan yang dimulai sejak 2017 itu, kata Titiek, seharusnya sudah rampung dan dimanfaatkan nelayan.

“Sudah [mulai] dibangun dari 2017, tapi ini sudah tahun 2025, tapi baru kerangkanya saja. Dermaganya pun belum rampung. Ini jelas terlalu lambat dan harus segera dipacu,” ujar Titiek saat memimpin tim kunjungan kerja reses Komisi IV DPR RI Ke Sabang, Rabu, 9 April 2025, dilansir dari dpr.go.id.

Politisi Partai Gerindra tersebut juga mengingatkan agar tidak terjadi penyelewengan dalam proyek yang dibiayai dana hibah luar negeri itu.

“Harus kita pacu lagi [pembangunannya], padahal ini dapat bantuan hibah dari Jepang. Saya tadi tekankan kalau dapat bantuan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya jangan dikorupsi atau diselewengkan,” kata Titiek.

Titiek Soeharto
Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi, bersama tim saat Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI Ke Sabang, Rabu, (9/04/2025). Foto: dpr.go.id/Hanum/vel

Usai meninjau kondisi proyek di lapangan, Titiek menyatakan akan menelusuri penyebab keterlambatan pembangunan SKPT tersebut. Ia berharap proyek tersebut segera diselesaikan dalam waktu dekat.

“Kami ingin tahu masalah sebenarnya, semoga bisa dicarikan solusinya sehingga bisa segera selesai dan bisa digunakan para nelayan.”

Titiek juga menyampaikan telah menugaskan Anggota Komisi IV DPR RI asal Aceh, Teuku Abdul (TA) Khalid, membantu mengawal proyek-proyek yang tertunda di Sabang, termasuk penyelesaian SKPT Ie Meulee.

Sekilas Proyek SKPT Sabang

Groundbreaking pembangunan SKPT Sabang dilakukan pada 26 Agustus 2024 oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono. Proyek ini merupakan program bantuan Pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA).

Melansir Antara, dana pembangunan proyek itu mencapai Rp65,3 miliar. Saat ini, progres pembangunan telah mencapai 78 persen dan ditargetkan rampung pada September 2025.

Menurut siaran pers Kementerian KKP, pembangunan SKPT bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis perikanan di wilayah terluar barat Indonesia.

Groundbreaking pembangunan pelabuhan perikanan SKPT Ie Meulee
Groundbreaking pembangunan pelabuhan perikanan SKPT Ie Meulee, Senin, 26 Agustus 2024. Foto: Kementerian KKP

Sabang, sebut Trenggono saat itu, memiliki berbagai potensi sumber daya kelautan dan perikanan melimpah, yang perlu dikelola berkelanjutan.

“Saya yakin dan percaya, pengelolaan yang semakin baik dan sinergi yang terus terbangun dengan berbagai pemangku kepentingan, daerah ini akan terus tumbuh dan berkembang menjadi salah satu sentra pembangunan kelautan dan perikanan di masa depan,” ujarnya.

SKPT Ie Meulee dirancang menjadi pusat bisnis kelautan dan perikanan terpadu, dari hulu ke hilir, khususnya di wilayah pulau-pulau terluar dan perbatasan, guna mendorong perekonomian masyarakat lokal.

“Pembangunan ini juga diharapkan dapat mendukung program Penangkapan Ikan Terukur dalam rangka proses tranformasi tata kelola perikanan tangkap nasional secara menyeluruh.”

Head of Representatives JICA, Sachiko Tadeka, menyebut program itu memberikan dukungan fiskal untuk pembangunan pelabuhan perikanan dan pasar ikan di enam pulau terluar Indonesia, termasuk Sabang.

Pelabuhan itu diperuntukkan bagi nelayan kecil dan akan dilengkapi fasilitas penyimpanan berpendingin serta produksi es.

“Selain memberikan sarana dan prasarana bantuan, kami juga memberikan pelatihan teknik dan seminar pengembangan perikanan kepada seluruh pengguna SKPT termasuk penduduk lokal dan pengelola fasilitas pelabuhan. Saya berharap program bantuan ini memberikan pengaruh besar terhadap masyarakat sekitar pesisir.”[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy