Korban Banjir di Aceh Utara Disebut Mulai Kehabisan Bahan Makanan

Rumah warga di Desa Alue Tho, Kecamatan Matang Kuli, Aceh Utara, terendam banjir dengan ketinggian air 70 cm lebih, Jumat, 4 Oktober 2024. Foto: Line1.News/Fajar
Rumah warga di Desa Alue Tho, Kecamatan Matang Kuli, Aceh Utara, terendam banjir dengan ketinggian air 70 cm lebih, Jumat, 4 Oktober 2024. Foto: Line1.News/Fajar

Lhoksukon – Warga yang terdampak banjir di tiga kecamatan di Aceh Utara mengalami krisis stok bahan makanan. Untuk bertahan hidup, warga disebut hanya mengandalkan beras dan bahan pokok yang masih tersisa di rumah sebelum banjir. Kini berbagai stok bahan makanan atau kebutuhan pokok lainnya sudah menipis dan terancam habis.

Zulfadli, tokoh muda Kecamatan Matangkuli, Rabu, 9 Oktober 2024, mengatakan, sejak kawasan itu dilanda banjir pada Kamis pekan lalu, setiap desa baru menerima satu sak beras ukuran 50 kilogram, satu kotak minyak goreng kemasan, dan beberapa kotak popok bayi.

Bantuan itu disalurkan Pemerintah Aceh Utara ke desa-desa lokasi banjir pada Selasa, 8 Oktober. “Hanya beras satu sak, minyak goreng kemasan satu kotak, dan popok yang diterima satu desa. Yang lain tidak ada. Kini beras bantuan itu pun sudah habis untuk dapur umum,” ujar Zulfadli dikutip Kamis, 10 Oktober 2024, dari Media Indonesia.

Baca Juga: Dinsos Aceh Utara Salurkan Bantuan Masa Panik untuk Korban Banjir di 3 Kecamatan

Sebelumnya, banjir besar akibat hujan deras dan luapan Krueng Keureutoe merendam Kecamatan Matangkuli, Tanah Luas, dan Pirak Timu. Akibatnya, ribuan warga harus mengungsi dan beberapa akses jalan tidak bisa dilalui. Meski demikian, tidak ada laporan korban jiwa dalam bencana yang terjadi pada pukul 09.00 WIB tersebut.

Baca Juga: Banjir Landa 21 Desa di Aceh Utara, 702 Rumah Terendam

Di Matangkuli, 22 desa terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 60 sentimeter. Sebanyak 1.128 keluarga atau 4.389 jiwa terpaksa mengungsi. Adapun bantuan masa panik yang diberikan Dinas Sosial Aceh Utara pada Selasa, 8 Oktober 2024, untuk penyintas bencana banjir di Matangkuli berupa 400 kilogram beras, 30 paket family kits, 20 lembar tenda gulung, 40 lembar selimut, dan 4 dus minyak goreng (48 liter).

Sementara di Tanah Luas, tiga desa terendam banjir dan 65 keluarga KK atau 160 jiwa harus mengungsi. Sedangkan di Pirak Timu ada 15 desa yang terendam dan 117 keluarga atau 3.677 jiwa mengungsi.

Baca Juga: Tiga Desa di Tanah Luas Terendam Banjir, Sekdes Rayeuk Kuta: Tidak Ada Tanggul Sungai

Hingga Selasa, 8 Oktober 2024, para pengungsi ditempatkan di beberapa lokasi. Di antaranya, Meunasah Gampong Tanjong Tgk Ali, Posko Gampong Hagu, Gedung Pengungsian Gampong Lawang, Gedung Pengungsian Gampong Tgk Haji Muda, Meunasah Gampong Tumpok Barat, Meunasah Gampong Alue Thoe, dan Meunasah Gampong Pante Pirak.[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy