Jakarta – Anggota Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia, Profesor Siska Mayasari Lubis mengingatkan pentingnya memperhatikan label kemasan produk makanan dan minuman untuk mengetahui kandungan gula di dalamnya.
“Ini yang sudah harus mulai kita biasakan setiap membeli minuman dan makanan berkemasan. Harus pastikan berapa kandungan gulanya, kalau misalkan makanan manis tersebut mengandung gula tinggi,” ujarnya dikutip dari Antara, Kamis, 28 November 2024.
Menurut Siska, kandungan gula dalam produk makanan dan minuman tidak hanya terdiri dari gula alami, tetapi juga gula tambahan.
Gula tambahan ini sering dicantumkan dalam label dengan berbagai istilah, seperti sukrosa, fruktosa, glukosa, atau dekstrosa.
Selain itu, bahan seperti sirup jagung tinggi fruktosa, madu, molase, maltosa, dan jus buah terkonsentrasi juga sering menjadi sumber gula tambahan yang tercantum dalam kemasan.
“Penting sekali untuk kita selalu membaca label yang ditempel di kemasan makanan yang memperlihatkan tentang berapa kalori makanan tersebut, berapa karbohidrat, dan gula tambahan yang diberikan dalam minuman dan minuman,” tambahnya.
Siska juga mengingatkan konsumen memperhatikan takaran saji yang tertera di label kemasan, agar dapat mengetahui berapa banyak kalori yang terkandung dalam setiap takaran.
“Sebagai contoh, takaran sajinya bisa untuk dua sampai tiga gelas dengan masing-masing jumlahnya itu 55 gram. Jika kita lihat pada label kalori, itu jumlah kalori per sajiannya bisa menyentuh 230,” jelasnya.
Tak hanya itu, ia menyarankan konsumen memperhatikan total kandungan karbohidrat dan total gula, termasuk gula tambahan, dalam makanan dan minuman yang mereka pilih.
Dengan demikian, konsumen bisa lebih bijak dalam mengonsumsi produk-produk tersebut dan mencegah konsumsi gula yang berlebihan.
“Minuman manis itu seperti yang kita ketahui dia dapat meningkatkan kalori cairan namun tidak memberikan rasa kenyang, sehingga dapat meningkatkan konsumsi berlebih,” ungkapnya.
Mengonsumsi makanan dan minuman dengan kandungan gula tinggi, menurut Siska, dapat meningkatkan risiko obesitas dan berbagai penyakit kronis, termasuk diabetes.
Oleh karena itu, penting untuk selalu memperhatikan label kemasan dan mengontrol asupan gula dalam diet sehari-hari.
Komentar
Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy