Bandar Publishing Rilis Buku Duka Pengungsi Rohingya

Logo Bandar Publishing Banda Aceh. Foto: repro
Logo Bandar Publishing Banda Aceh. Foto: Line1.News-repro

Banda Aceh – Bandar Publishing Banda Aceh menerbitkan Duka Pengungsi Rohingnya: Catatan Kaum Stateless People Myanmar di Indonesia. Buku yang memuat 19 artikel yang ditulis oleh 20 penulis ini diterbitkan untuk menyambut Hari Pengungsi Dunia pada 20 Juni.

“Aceh pernah merasakan konflik dan tsunami, merasakan juga sentuhan nurani warga dunia untuk warga Aceh. Tak sedikit warga Aceh pernah merasakan “stateless“. Makanya gagasan yang ditawarkan para penulis dari beragam profesi dalam buku ini, patut diberikan apresiasi,” ujar Direktur Bandar Publishing Mukhlisuddin Ilyas, Rabu dikutip Kamis, 20 Juni 2024.

Mukhlis berharap kehadiran buku itu harus dilihat sebagai bentuk gagasan dan penambah pengetahuan tentang kaum stateless bagi publik di Indonesia. “Ini momentum yang baik hadirnya buku tesebut untuk menambah literasi masyarakat kita.”

Buku setebal ratusan halaman itu disunting oleh Murizal Hamzah atau MH. Sedangkan kata pengantar ditulis oleh Fadli Zon. Politikus ini pernah menyambangi Kamp Cox’s Bazar di Bangladesh, yang merupakan penampungan terbesar imigran Rohingya.

Isi artikel buku juga beragam. Mulai dari pengalaman para penulis mengunjungi Cox’s Bazar, Arakan, menjadi relawan Rohingya di Aceh, hingga membantah pendapat Guru Besar perihal Rohingya. Selain artikel, buku juga memuat puisi-puisi bertema Rohingya.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada 20 penulis yang telah mewakafkan artikelnya dimuat di buku ini. Diharapkan melalui buku ini, isu Rohingya bisa menjadi perhatian umat Islam,” ujar MH.

Etnis Rohingya, kata dia, menjadi kaum yang tertindas dan terlupakan di dunia. “Jarang kita mendengar ada lantunan doa setelah salat kepada etnis Rohingya, Uighur di Cina, Kashmir di India, Moro di Filipina, Pattani di Thailand dan sebagainya.”

Sebelumnya, MH telah menulis Muslim Rohingya Ditolak di Indonesia, Mengapa? yang juga diterbitkan Bandar Publishing. Buku setebal 255 halaman ini dibedah di Gedung NasDem Tower, Jakarta, bulan lalu.[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy