NasDem Gelar Bedah Buku Rohingya Karya Murizal Hamzah

Tangkapan layar acara bedah buku di Nasdem Tower. Foto: Istimewa

Jakarta – Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem menggelar bedah ‘Muslim Rohingya Ditolak di Indonesia, Mengapa?’ karya penulis Aceh Murizal Hamzah. Bedah buku secara offline dan online di NasDem Tower Menteng, Jakarta pada Jumat, 17 Mei 2024, itu sekaligus memperingati Hari Buku Nasional.

Buku terbitan Bandar Publishing Banda Aceh tersebut mengupas seputar penolakan terhadap etnis Rohingya yang terdampar di Indonesia. Murizal Hamzah atau MH menyebutkan, warga RI menolak etnis Rohingya karena membaca informasi hoaks di media sosial dan sebagainya. “Hoaks terhadap Rohingya tidak jatuh dari langit atau hadir sendiri. Hoaks ini ada yang memproduksi, mereproduksi, dan mendistribusikan,” ujar MH.

Tapi saat peserta diskusi di ruang teater tersebut bertanya siapa dalang pengusiran Rohingya, mantan wartawan Koran Sinar Harapan tersebut tidak menjawab detail. “Pengiringan hoaks ini dilakukan secara TSM alias terstruktur, sistematik, dan masif. Ada yang kendalikan hoaks ini dan anggarannya banyak,” ungkap MH.

Penulis biografi deklarator Aceh Merdeka Hasan Tiro, ini juga menyatakan dalam perkara Rohingya, secara nasionalisme, kedaulatan negara adalah segala-galanya. Namun sebagai masyarakat Pancasilais, kata MH, warga RI dituntut mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan seperti tercantum dalam sila kedua Pancasila.

“Kalau RI mau usir etnis Rohingya, maka tolak ketika kapal Rohingya [berada] di perairan internasional dengan memberi makanan dan BBM. Kalau sudah masuk perairan Indonesia, RI atas nama kemanusiaan wajib bantu. Bukan ditolak ketika sudah di daratan. Ratusan warga Rohingya yang sudah berbulan-bulan butuh bantuan karena mereka kelaparan dan kehausan,” ujar editor biografi Wakapolri Jusuf Manggabarani tersebut.

Karena itu, MH meminta Pemerintahan RI di masa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto nanti, mampu memediasi dialog perdamaian di Arakan. “Melobi Cina untuk mendukung perdamaian di Arakan. Etnis Rohingya hanya jadikan RI sebagai transit sebelum PBB mempercepat proses ke negara lain,” ujarnya.

Moderator acara Teuku Taufiqulhadi menyimpulkan tujuan buku MH mengarah pada penunjukan sikap dan potensi penolakan secara terorganisir. “Buku ini ingin menunjukkan sikap penolakan [terhadap Rohingya] sangat terorganisir. Pertama, ada hoaks. Setelah hoaks, ada penolakan.”

Bedah buku berlangsung alot dengan peserta yang hadir lebih dari 100 orang. Antara lain, Sekjen DPP NasDem Hermawi Fransiskus Taslim, anggota DPR RI Muhammad Farhan, serta puluhan kader dan politikus NasDem. Dari peserta online hadir antara lain pengacara asal Aceh J. Kamal Farza dan Direktur Bandar Publishing Mukhlisuddin Ilyas.[](Rilis)

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy