Jakarta – Oknum anggota TNI Angkatan Laut yang menembak Ilyas Abdurrahman ternyata pembeli mobil rental yang disewa Ajat. Anggota TNI AL ini rupanya tergiur karena harga mobil tersebut dibanderol rendah yakni Rp40 juta.
Hal itu diungkapkan Kasat Reskrim Polres Pandeglang Iptu Alfian Yusuf. Dia membeberkan peran Ajat dalam kasus tersebut sebagai pencari mobil sewaan untuk dibawa kabur. Setelah disewa dari Ilyas, mobil Honda Brio diserahkan ke seseorang berinisial IM yang berperan sebagai penadah mobil curian.
“Dalam hal ini peran Ajat hanya disuruh nyari mobil rental. Setelah mendapat mobil rental, lalu mobil dikasih IM, dari IM tidak tahu digadaikan ke siapa,” ujar Alfian dikutip dari Tribun Jakarta pada Sabtu, 4 Januari 2025.
“Jadi, Ajat bukanlah pelaku penembakan, melainkan berperan mencari mobil,” sambungnya. Ajat dijanjikan komisi Rp5 juta untuk mobil yang berhasil diambil. Namun, nahas, uang komisi tersebut urung diterima olehnya karena berakhir ditangkap polisi.
“Hari ini (Jumat) dia mau dikasih uang lima juta, hari ini janjinya,” terang Alfian.
Saat beraksi, Ajat memperoleh mobil rental milik Ilyas dengan menggunakan identitas palsu. Dia mengubah tempat dan tanggal lahir di KTP, dan identitas di surat izin mengemudi (SIM). “Iya identitas palsu. (SIM) palsu juga itu,” jelasnya.
Ajat ditangkap di kontrakan saudaranya di Bitung, Kabupaten Pandeglang, Banten. Saat ditangkap, dia tidak melakukan perlawanan, kedua tangannya langsung diborgol. Setelah penangkapan, Polres Pandeglang akan menyerahkan Ajat ke Polresta Tangerang untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Sementara penangkapan terhadap anggota TNI AL dibenarkan oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Dia berjanji pihaknya bakal menindak anggota tersebut jika terbukti bersalah. “Apabila terbukti bersalah, akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” tegas Jenderal Agus.
Baca Juga: Anggota TNI AL Pelaku Penembakan Warga Aceh di Tol Tangerang Ditangkap
Kronologi Penembakan
Peristiwa nahas itu berawal ketika pemilik rental, Ilyas, curiga atas mobil Honda Brio berwarna oranye yang sudah tidak terdeteksi lewat GPS. Sosok yang mengetahui hal tersebut pertama kali adalah anak Ilyas, Agam Muhammad Nasrudin pada Rabu, 1 Januari 2025.
Lalu, setelah mengetahui hal tersebut, Ilyas langsung berinisiatif untuk melakukan pengejaran terhadap mobil tersebut. Namun, sebelum berangkat, Ilyas terlebih dahulu menghubungi Ajat lewat sambungan telepon. Hanya saja, nomor Ajat ternyata sudah tidak aktif.
“Kami sudah coba konfirmasi, tapi nomor Ajat sudah tidak aktif. Kemungkinan dia ngeblokir nomor saya,” kata anak Ilyas lainnya, Rizky Agam S, dikutip dari Kompas.com.
Singkat cerita, posisi mobil yang disewa Ajat pun terdeteksi dan rombongan Ilyas berusaha untuk menghentikannya. Lalu, ketika mobil rombongan Ilyas mendekat, ada seorang pelaku yang mengaku sebagai anggota TNI AU dan mengacungkan senjata api.
“Dia bilang, ‘Siapa lo, saya dari anggota TNI AU nih, awas enggak loh,’ sambil nodong senjata,” ujar Agam menirukan kata-kata pelaku.
Ketika situasi semakin tidak terkendali, tiba-tiba muncul mobil lain berwarna hitam yang mundur dan menabrak mobil korban. Setelah itu pelaku kabur. “Kita ikutin tuh dari belakang arah ke Cilegon. Ternyata pas sampai Cilegon dia ke arah Tangerang,” kata Agam.
Dalam upaya untuk mendapatkan bantuan, Agam meminta pendampingan ke Polsek Cinangka, tetapi permohonannya ditolak. Setelah itu, bersama rekan-rekan rental lainnya, mereka terus memburu pelaku hingga terdeteksi berhenti di Rest Area Balaraja.
Sebelum insiden penembakan terjadi, Agam menceritakan para pelaku sempat ditangkap ayahnya dan rekan-rekan lain. “Dipegang tangannya supaya enggak bisa bergerak, ternyata kawan yang di seberangnya itu yang pakai Sigra ada senpi juga,” kata Agam.
Situasi semakin mencekam saat tembakan mulai terdengar. Agam menggambarkan suasana saat itu, di mana ia sempat mencari perlindungan. “Ada terdengar beberapa kali bunyi tembakan dan mengenai ayah saya dan rekannya,” ujarnya.
Setelah serangkaian tembakan, para pelaku melarikan diri dengan dua mobil. “Saya menolong Pak Ramli, tapi ternyata ada satu korban lagi di minimarket, ternyata ayah saya sendiri yang kena tembakan di dadanya dan tangannya,” kata Agam.
Kedua korban langsung dibawa ke RSUD Balaraja, tetapi sayangnya Ilyas meninggal dalam perjalanan. Sementara itu, Ramli yang juga terkena tembakan kini menjalani perawatan di rumah sakit.
Ilyas berasal dari Gampong Dayah Keurako, Kecamatan Indrajaya, Pidie. Sedangkan Ramli dari Gampong Peulandok, Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya. Keduanya sudah lama tinggal di Jakarta. Ilyas tinggal di kawasan Mekarsari, Tangerang, Banten. Sedangkan Ramli di Cikokol.[]
Komentar
Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy