Viral Ucapan Mualem ‘Bangun Pengangguran di Aceh’, Teungku Muhar: Faktor Kelelahan

Politisi Partai Aceh Teungku Muharuddin. Foto: Dok Pribadi
Politisi Partai Aceh Teungku Muharuddin. Foto: Dok Pribadi

Banda Aceh – Bakal calon Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem menyebutkan ‘membangun pengangguran di Aceh’ saat berorasi usai mendaftar di KIP Aceh. Ucapan tersebut kemudian viral terutama di jagad maya.

Politisi Partai Aceh Teungku Muharuddin mengklarifikasi pernyataan Mualem tersebut. Mantan Ketua DPR Aceh ini mengakui pernyataan tersebut kekhilafan dan kesilapan Mualem. Namun, kata Teungku Muhar, tak ada maksud dari Mualem untuk membangun pengangguran di Aceh.

“Ini bisa saja terjadi karena faktor kelelahan dan kesibukan beliau. Kegiatan Mualem dua hari terakhir sangat padat dan beliau baru pulang dari Jakarta mengambil dukungan parpol-parpol nasional. Sehingga karena kelelahan, beliau hilang konsentrasi,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu, 31 Agustus 2024.

Teungku Muhar mengatakan maksud dan tujuan Mualem tidak seperti yang diucapkannya. “Maksud beliau itu baik, bagaimana membangun lapangan pekerjaan guna menekan angka pengangguran di Aceh,” ujarnya.

Atas nama kader dan Pengurus DPP Partai Aceh, ia menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Aceh atas kekhilafan pernyataan Mualem.

“Kami berharap, netizen tidak melebih-lebihkan hal ini, karena yang namanya manusia biasa pasti ada kekhilafan dan kesalahan. Kekhilafan ini juga bukan hanya terjadi pada Mualem, tapi juga tokoh-tokoh nasional,” sebutnya.

Namun, dengan viralnya persoalan pengangguran tersebut, Teungku Muhar berharap menjadi menjadi momentum dan fokus utama semua pihak di Aceh.

“Saya yakin, masyarakat Aceh menginginkan sosok pemimpin yang memilik gagasan. Ini terbukti Mualem memiliki tujuan yang jelas.”

Terkadang, kata dia, banyak pihak yang yang hanya pandai merangkai kata-kata, tapi tidak bisa merealisasikannnya.

“Saya kira masyarakat Aceh sudah cerdas, tahu mana yang benar dan mana yang salah. Sekali lagi kami berharap masyarakat Aceh dapat memakluminya. Sudah banyak pemimpin Aceh sebelumnya, namun persoalan pengangguran belum terselesaikan.” []

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy