Tu Sop Jeunieb: Umat Islam akan Unggul Saat Mengamalkan Agamanya

Teungku H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop Jeunieb saat menyampaikan tausiah pada peresmian gedung baru STAI Tapaktuan. Foto: Istimewa
Teungku H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop Jeunieb saat menyampaikan tausiah pada peresmian gedung baru STAI Tapaktuan. Foto: Istimewa

Tapaktuan – Rasulullah SAW diperintahkan oleh Allah SWT untuk hijrah dari Makkah ke Madinah. Di Madinah, Rasulullah memperoleh sejumlah hal yang tidak dapat didapatkan di Makkah.

“Madinah merupakan cikal bakal berkumpulnya tiga hal utama pada pribadi Rasulullah SAW yang mengemban gelar Muhammad Afdhalul Rasul,” ujar Ketua Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (PB HUDA) Teungku H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop Jeunieb dalam tausiah pada peresmian gedung baru Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Tapaktuan, Selasa dikutip Rabu, 10 Juli 2024.

“Tiga hal itu tidak terjadi pada nabi-nabi yang lain. Pertama, nubuwwah sebagai sumber pengetahuan. Kedua, mulku sebagai kerajaan, dan ketiga, sultanah sebagai pemegang kekuasaan tertinggi yang diperkuat dengan tentara membentengi diri dari serangan,” ujar Tu Sop.

Selain memiliki nilai kenabian, kata Tu Sop, pada saat yang sama Rasulullah juga raja yang titahnya ditunggu dan diikuti. “Rasulullah juga seorang sultan yang punya power, tentara dan kekuatan pertahanan, maka di situlah dasar dan awal dari peradaban Islam,” ujar Dewan Pembina Kaukus Wartawan Peduli Syari’at Islam (KWPSI) ini.

Tu Sop bersama pimpinan STAI dan Forkopimda Aceh Selatan. Foto: Istimewa
Tu Sop bersama pimpinan STAI dan Forkopimda Aceh Selatan. Foto: Istimewa

Di Madinah, sambung Tu Sop, Islam menjadi kuat juga karena dukungan para Rijal Hawla Rasul, yakni tokoh-tokoh di sekeliling Rasululullah yang senantiasa membersamai perjuangan dalam semua kondisi.

Para Rijal Hawla Rasul seperti Umar bin Khatab dengan keberaniannya, Abdurrahman bin ‘Auf dengan ketokahannya. Selain itu, kata Tu Sop, ada ahli pengetahuan, pebisnis dan banyak sahabat lainnya. Mereka totalitas berjuang untuk Islam bersama Rasulullah. Mereka mempunyai harta dan tenaga yang digunakan untuk Islam.

“Maka, hal paling inti dari hijrah Rasulullah ke Madinah adalah untuk membangun sebuah komunitas bangsa yang mana mereka berkomitmen menjadikan Islam sebagai jalan kehidupan dan membuat dunia ini bersih dan teratur,” papar Tu Sop.

Imam Al Ghazali, lanjut Tu Sop, pernah mengatakan dunia yang terurus dengan baik, aspek-aspek kehidupan yang terurus dengan rapi dan tertib, adalah fardhu kifayah. “Jika hal ini tidak selesai maka semua akan berdosa,” imbuhnya.

Oleh sebab itu, tambah Tu Sop, ketika umat Islam harus sehat, mesti ada dokter-dokter. Begitu juga ekonomi harus kuat karena ini modal untuk ibadah. “Kalau kita kekurangan para ahli yang paham ekonomi dan kedokteran, maka umat Islam akan berdosa. Apapun permasalahan maka Islam harus hadir memberi solusi, maka hal itu adalah bagian dari fardhu kifayah yang harus kita selesaikan.”

Maka dari itu, kata Tu Sop, umat Islam akan maju karena tidak ada pemisahan antara agama dengan kehidupan dunia. “Umat Islam akan unggul saat mereka mengamalkan agamanya. Kalau sekarang ada pemikiran bahwa ‘kita akan maju dengan meninggalkan agama’, maka itu betul untuk negara-negara Eropa yang memperoleh kemajuan setelah mereka meningalkan agama mereka,” ujarnya.

Namun, kata Tu Sop, dalam sejarah imperium Islam, justru ditemukan kehancuran setelah mereka meninggalkan Islam. “Dan berjaya ketika mereka bersama Islam, menjadikan Islam sebagai bagian dari kehidupan mereka yang tidak terpisahkan.”

Terkait hal ini, Tu Sop mengutip ungkapan dari Umar bin Khatab yang sangat terkenal, “Kita adalah umat yang dimuliakan oleh Allah SWT dengan Islam. Maka jangan sekali-kali meninggalkan Islam”.

Peresmian Kampus STAI Tapak Tuan yang berlokasi di Gampong Baro, Kecamatan Pasie Raja, dirangkai dengan Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah.

Acara bertajuk ‘STAI Baru Pendidikan Maju’ itu dihadiri Asisten I Sedtakab Aceh Selatan Suhatril, Ketua Yayasan STAI Sufyan Ilyas, Sekretaris YPAI Maidar Darwis, Ketua MPU Aceh Selatan Teungku HT Armiya Ahmad, Ketua MAS, Sekretaris Kopertais, Teungku Husen Yusuf, mantan Bupati Aceh Selatan Amran, dan unsur Forkopimda. Selain itu, hadir juga para mahasiswa, masyarakat dan lebih dari seratusan tamu undangan.

Ketua pelaksana kegiatan, Ilham Mirsal mengatakan setelah peresmian gedung baru, kampus STAI yang berada di Kota Tapaktuan, resmi dipindahkan ke Pasie Raja. “Mulai tahun ajaran ini, aktivitas pembelajaran sudah mulai aktif di kampus baru.”[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy