Tokyo – Stok beras di Jepang mulai langka karena kualitasnya yang buruk akibat terpaan gelombang panas tahun lalu. Dilansir dari The Japan Times, saat ini beberapa supermarket telah membatasi pembelian beras untuk mencegah pembelian secara berlebihan.
Harga beras juga melonjak karena meningkatnya permintaan makan di luar rumah seiring pulihnya sektor pariwisata.
Panen padi tahun ini juga dikhawatirkan akan dipengaruhi oleh panas yang menyengat, sehingga menimbulkan kekhawatiran di kalangan produsen dan konsumen.
“Ini pertama kalinya beras sangat langka sejak kerusuhan beras era Heisei,” ujar Hiromichi Akiba, presiden jaringan supermarket menengah Akidai, merujuk pada kelangkaan beras tahun 1993 akibat musim panas yang dingin dan panen yang buruk.
Toko utama Akidai di Distrik Nerima, Tokyo, baru-baru ini membatasi pembelian beras hanya satu jenis saja per pelanggan di tengah kenaikan harga yang berulang. Beberapa pelanggan pun mulai khawatir.
“Saya makan nasi setiap hari. Apa yang harus saya lakukan sekarang?” tanya seorang pelanggan wanita berusia 70-an.
Meskipun jumlah panen tahun lalu sama seperti tahun-tahun sebelumnya, suhu tinggi menyebabkan butiran beras tampak keruh atau pecah berkeping-keping, sehingga membuat distribusi beras menurun.
Sebuah supermarket besar telah membatalkan penjualan beras sejak bulan lalu karena kekurangan stok. Sementara supermarket lain menaikkan harga beras bulan ini sebesar 10 hingga 20 persen dari bulan sebelumnya.
“Meningkatnya konsumsi makanan orang Jepang di tengah lonjakan wisatawan yang datang, juga merupakan faktor yang mendorong kenaikan harga beras,” ujar seorang pedagang grosir.
Menurut data awal harga produsen beras bulan Juni yang dirilis kementerian pertanian pada 16 Juli, harga beras merah per 60 kilogram tumbuh 14 persen dari tahun sebelumnya menjadi 15.865 yen atau Rp1,6 juta, tertinggi sejak 11 tahun lalu.
Ito Seimaiten, sebuah toko beras di Distrik Nakano, Tokyo, menolak pesanan beras dari restoran baru karena persediaan menipis akibat kenaikan harga pengadaan.
“Kelangkaan ini diharapkan dapat teratasi bulan depan karena distribusi beras baru [yang dipanen tahun ini] mulai digenjot, namun harga pengadaan [beras] tidak mungkin turun,” ujar pemilik toko, Takeo Ito.[]
Komentar
Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy