Banda Aceh – Gubernur Muzakir Manaf atau Mualem menyampaikan sejumlah potensi sumber daya migas di Aceh yang dapat dikelola bersama.
“Aceh memiliki cadangan minyak dan gas yang besar, yang jika dikelola dengan baik akan memberikan manfaat besar bagi kedua pihak,” ujar Mualem saat menyambut Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia, Abdulla Salem Al Dhaheri, bersama Presiden Direktur Mubadala Energy Indonesia, Abdulla Bu Ali, di Meuligoe Gubernur Aceh, Minggu, 9 Maret 2025.
Selain sektor migas, Mualem juga menyebutkan potensi besar Aceh di bidang pertanian, perkebunan, dan sektor lainnya yang masih terbuka lebar untuk dikelola secara profesional oleh investor.
Merespons hal itu, Al Dhaheri menyatakan kunjungannya ke Aceh untuk melihat dan membahas potensi kerjasama. Dia yakin banyak hal yang dapat dilakukan di Aceh.
“Kami di sini untuk bertemu dengan gubernur dan pihak terkait guna bertukar pandangan tentang langkah-langkah strategis di berbagai sektor, termasuk pemanfaatan potensi energi Mubadala di Aceh.”
Mubadala merupakan perusahaan energi internasional asal UEA yang bergerak di bidang eksplorasi dan produksi minyak serta gas. Desember tahun lalu, Mubadala dan PT Pupuk Iskandar Muda menandatangani Nota Kesepahaman menjajaki peluang pemanfaatan dan pembelian gas dari Blok Kontrak Kerja Sama South Andaman.
Baca juga: Mubadala Energy dan PIM Teken MoU Jajaki Pembelian Gas dari Blok South Andaman
Sementara itu, Pelaksana tugas Sekda Aceh Alhudri yang turut hadir menyampaikan soal pembangunan jalan tol Aceh lintas Medan-Banda Aceh masih membutuhkan investasi dari luar.
“Segmen Langsa-Lhokseumawe-Sigli masih belum terhubung, dan kami berharap pihak UEA dapat berpartisipasi dalam proyek strategis ini.”
Merespons hal itu, Al Dhaheri juga meminta Pemerintah Aceh mempersiapkan data resmi terkait kebutuhan pembangunan jalan tol, yang dapat diajukan kepada UEA untuk ditinjau lebih lanjut.
Setelah pertemuan itu, Mualem bersama Al Dhaheri dan rombongan bertolak ke Meuligoe Wali Nanggroe Aceh untuk berbuka puasa bersama Wali Nanggroe Malik Mahmud Al-Haythar.
Sebelumnya, Alhudri mewakili Mualem menyambut kedatangan Bu Ali pada Minggu pagi di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar. Siangnya, Al Dhaheri menyusul bersama rombongan.
Kedatangan delegasi UEA bagian dari kunjungan kerja menjajaki peluang kerja sama dengan Pemerintah Aceh. Al Dhaeri dan Bu Ali dijadwalkan melakukan serangkaian kunjungan lapangan di Aceh hingga Senin, 10 Maret 2025.[]
Komentar
Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy