Ini Kata Rektor UIN Ar-Raniry Soal Sosok Pemimpin Ideal untuk Aceh

Seminar Kebangsaan digelar HUDA
Narasumber dan peserta Seminar Kebangsaan bertajuk ‘Menemukan Pemimpin Ideal untuk Aceh’ digelar PB HUDA bekerja sama dengan PWNU Aceh di Hotel Grand Aceh Syariah, Banda Aceh, Sabtu, 29 Juni 2024. Foto: Istimewa

Banda Aceh – Rektor Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Prof. Mujiburrahman, menilai Aceh membutuhkan sosok pemimpin yang tangguh, berintegritas, dan memiliki moralitas tinggi.

“Di samping itu, juga harus shaleh, taat, dan berakar pada hablun minallah yang kuat. Bukan pemimpin yang salah, tidak takut kepada Allah, tidak amanah, dan tidak peduli kepada masyarakatnya,” ujar Mujiburrahman di Seminar Kebangsaan bertajuk ‘Menemukan Pemimpin Ideal untuk Aceh’ diselenggarakan PB HUDA bekerja sama dengan PWNU Aceh di Hotel Grand Aceh Syariah, Banda Aceh, Sabtu, 29 Juni 2024.

Mujiburrahman menekankan pentingnya semangat pejuang dalam diri seorang pemimpin, terutama di tengah kondisi politik saat ini. “Dengan semangat pejuang akan menjadi pijakan dan energi dalam menjalankan amanah kepemimpinan untuk membangun Aceh secara serius, sungguh-sungguh, melayani, dan tanpa pamrih,” katanya.

Dia juga menyoroti risiko mental penikmat yang dapat berdampak negatif pada kepemimpinan. “Dengan mental penikmat akan menghiasi warna kepemimpinan yang birokratis, hedonis, aji mumpung, senang dilayani, dan menikmati fasilitas sebesar-besarnya, namun kurang peduli kepada keutuhan dan kemaslahatan masyarakat,” tambah Mujiburrahman.

Mujiburrahman menekankan pentingnya pemimpin memiliki kapasitas sumber daya manusia baik, integritas pribadi yang tinggi, dan kemitraan luas.

“Hanya pemimpin yang memiliki kemampuan dan integritas yang tinggi yang mampu memimpin Aceh dengan skill dan seni sehingga bisa merangkul seluruh elemen masyarakat,” tegasnya.

Mujiburrahman berharap dengan tiga prototipe kepemimpinan tersebut, siapapun pemimpin Aceh masa depan akan diridai Allah SWT, dicintai, dihormati, dan dibantu oleh Masyarakat. Sehingga harapan Aceh yang berperadaban, maju, dan sejahtera dapat terwujud.

Seminar tersebut menampilkan narasumber Ketua Umum PBNU, K.H. Yahya Cholil Staquf dan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Ulama Dayah Aceh (PB HUDA) Tgk. H. Muhammad Yusuf A. Wahab. Turut hadir Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf, dan Bendahara Umum PBNU Gudfan Arif Ghofur.[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy