Dokter di Taiwan Peringatkan Vaksin Covid Ini Bisa Picu Kanker Sarkoma Kaposi

Dokter di Taiwan Peringatkan Vaksin Covid Ini Bisa Picu Kanker Sarkoma Kaposi
Ilustrasi virus corona. Foto: Unsplash.com/Fusion Medical Animation

Para dokter dari Taiwan menyuarakan kekhawatiran tentang potensi vaksin Covid-19 AstraZeneca yang bisa memicu sarkoma kaposi; kanker langka yang biasanya disebabkan virus herpes manusia 8 (HHV-8). Kasus ini ditemukan pada seorang pasien pria di Rumah Sakit Kristen Changhua di Taiwan.

Melansir Thailand Medical News, pasien berusia 79 tahun ini mengidap sarkoma kaposi setelah menerima vaksin AstraZeneca. Pasien tersebut memiliki riwayat penyakit hipertensi terkontrol, hiperlipidemia, dan arteri koroner. Setelah menerima dosis pertama vaksin AstraZeneca pada Juli 2021, ia awalnya mengalami ruam kulit ringan. Setelah diobati dengan antihistamin, ruam mereda.

Namun, empat bulan kemudian, pasien itu kembali dengan kondisi lebih parah. Beberapa ruam biru kemerahan terdapat di tungkai dan kakinya, yang didiagnosis sebagai sarkoma kaposi. Hasil ini mengejutkan para dokter, sebab lelaki tersebut sebelumnya tidak mengalami kekurangan imun yang signifikan.

Para peneliti yang dipimpin Dokter Yan-Han Li dari Rumah Sakit Kristen Changhua dan Dokter Hui-Ju Yang dari Universitas Kedokteran National Chung Hsing di Taichung, percaya vaksin AstraZeneca mungkin telah memicu reaktivasi HHV-8, virus herpes yang terkait dengan perkembangan sarkoma kaposi. Sementara penyebab pastinya masih belum jelas, kasus ini menimbulkan pertanyaan tentang potensi vaksin Covid-19 untuk mengaktifkan kembali virus laten pada individu tertentu.

Gambaran klinis sarkoma Kaposi. (A) Pasien datang dengan makula berwarna coklat tua di atas kaki kiri (dilingkari). (B) Pasien datang dengan makula berwarna coklat tua di atas kaki kanan (dilingkari). (C dan D) Dua papula (ruam berbentuk bintik kecil keras) eritematosa kemerahan yang lebih besar di betis kirinya. Foto: mdpi.com
Gambaran klinis sarkoma Kaposi. (A) Pasien datang dengan makula berwarna coklat tua di atas kaki kiri (dilingkari). (B) Pasien datang dengan makula berwarna coklat tua di atas kaki kanan (dilingkari). (C dan D) Dua papula (ruam berbentuk bintik kecil keras) eritematosa kemerahan yang lebih besar di betis kirinya. Foto: mdpi.com

Sarkoma kaposi merupakan jenis kanker yang menyerang kulit, kelenjar getah bening, dan organ lainnya. Hal ini disebabkan oleh HHV-8, virus yang tidak aktif di dalam tubuh sampai diaktifkan kembali oleh faktor-faktor seperti imunosupresi atau peradangan. Ruam sarkoma kaposi biasanya berbentuk bercak ungu atau biru kemerahan pada kulit. Meskipun tidak aktif selama bertahun-tahun, ruam ini dapat tumbuh dan menyebar cepat dalam kondisi tertentu.

Hubungan antara sarkoma kaposi dan vaksin AstraZeneca sangat menarik karena HHV-8 biasanya tidak diaktifkan oleh vaksin. Namun, para peneliti menyarankan bahwa respons imun yang dipicu oleh vaksin itu mungkin secara tidak sengaja menyebabkan reaktivasi virus pada pasien tersebut.

Kasus yang dilaporkan para dokter dari Taiwan menambah bukti yang menunjukkan vaksin Covid-19 meskipun sangat efektif dan aman bagi sebagian besar orang, dapat menimbulkan risiko kecil untuk mengaktifkan kembali virus laten seperti HHV-8 pada individu tertentu.

Temuan tersebut telah dipublikasikan di Multidisciplinary Digital Publishing Institute (MDPI) pada Senin, 14 October 2024. MDPI merupakan grup raksasa jurnal open acces yang berpusat di Basel, Swiss, dengan kantor editor di banyak negara, seperti Cina, Inggris, Spanyol, dan Serbia.[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy