Lhokseumawe – Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Safriati Safrizal, menerima keluhan dari seorang istri nelayan Pusong Baro, saat berkunjung ke Lhokseumawe, Sabtu, 5 Oktober 2024. Kunjungan tersebut terkait pembinaan dan penilaian kepada Tim Penggerak PKK Pusong Baro.
Istri nelayan tersebut mengeluhkan ketika hasil tangkapan melimpah harga ikan justru anjlok, yang pada akhirnya berdampak pada kondisi ekonomi dan kesejahteraan keluarga. Bahkan, ada beberapa ibu yang mengalami kekhawatiran berlebihan sehingga mempengaruhi kondisi kehamilan mereka.
Menanggapi hal tersebut, istri Penjabat Gubernur Aceh Safrizal tersebut menyarankan agar masyarakat memanfaatkan hasil tangkapan melimpah dengan mengolahnya menjadi produk unggulan.
“Ketika panen melimpah, sebagian bisa diolah, misalnya, jadi ikan keumamah, dan itu harganya lebih tinggi dari ikan mentah,” ujar Safriati dilansir dari Laman Humas Pemerintah Aceh, Minggu, 6 Oktober 2024.
Baca Juga: Lima Ribu Liter Air Bersih dari Korps Bhayangkara untuk Warga Pusong Baru Lhokseumawe
Safriati juga menyarankan agar masyarakat melakukannya lewat kelompok usaha bersama. Sebab, kata dia, akan lebih mudah mendapatkan bantuan dari pemerintah dibandingkan jika masyarakat bergerak sendiri-sendiri.
Tak hanya itu, Safriati meminta masyarakat Pusong Baro segera menyusun program pemberdayaan masyarakat yang konkret dan mengajukannya kepada Wali Kota Lhokseumawe melalui Ketua TP PKK Kota Lhokseumawe, sehingga dapat dihubungkan dengan dinas terkait untuk mendukung pengembangan ekonomi setempat.
“Buat program, bersurat ke ibu wali kota. Nanti ibu wali kota yang akan berkoordinasi dengan dinas terkait,” ujarnya.
Safriati berharap melalui program Gammawar, gampong-gampong di Aceh, termasuk Pusong Baro, dapat memaksimalkan potensi lokalnya untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan sejahtera, dengan tetap mengutamakan pola hidup bersih dan sehat sebagai landasan utama. Ia optimis dengan sinergi antara PKK dan masyarakat, permasalahan yang dihadapi akan segera teratasi.
Baca Juga: 2.000 Orang Ikut Gotong Royong Massal di Tiga Titik Kota Lhokseumawe
Sebelumnya, Safriati menekankan pentingnya penerapan pola hidup bersih dan sehat bagi masyarakat Gampong Pusong Baro, Kecamatan Banda Sakti. Perilaku hidup bersih dan sehat dianggap sebagai kunci dalam mengurangi berbagai masalah kesehatan yang dihadapi Gampong Pusong Baro, termasuk stunting, yang masih menjadi tantangan.
Safriati menyoroti pentingnya kebersihan lingkungan, terutama dalam hal kebiasaan buang air besar sembarangan. Ia menyebutkan Aceh masih berada di peringkat lima besar daerah di Indonesia dengan tingkat buang air besar sembarangan yang tinggi, sehingga kolaborasi seluruh pihak sangat diperlukan.
“Kalau masih ada yang buang kotoran sembarangan, akan sangat sulit mencapai standar kesehatan yang layak,” tegas Safriati. Ia mendorong agar seluruh dinas terkait di Lhokseumawe berkolaborasi dengan PKK untuk menyukseskan berbagai program kesehatan. Dengan keterlibatan kader PKK yang langsung turun ke lapangan, edukasi mengenai pentingnya kebersihan dan kesehatan dapat lebih efektif menjangkau masyarakat.
[VIDEO] Miris! Belasan Tahun Kawasan di Lhokseumawe ini Terkurung Sampah
Penjabat Ketua PKK Gampong Pusong Baro, Rosmanidar, menyampaikan bahwa program-program PKK, termasuk upaya untuk menekan angka stunting, telah menunjukkan hasil positif. Dari 35 balita yang teridentifikasi stunting, jumlahnya kini menurun berkat intervensi dari PKK, termasuk pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT).
Namun, ia menekankan dukungan lebih lanjut sangat diperlukan. Terutama untuk memperbaiki kondisi kebersihan lingkungan yang masih menjadi kendala utama di gampong tersebut. “Kami berharap dukungan ini terus berlanjut agar Pusong Baro semakin sehat dan sejahtera.”[]
Komentar
Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy