Lima Ribu Liter Air Bersih dari Korps Bhayangkara untuk Warga Pusong Baru Lhokseumawe

Kasatlantas Polres Lhokseumawe, AKP M Abdhi Hendriyatna melihat penyaluran air bersih untuk warga Dusun IV Pusong Baru, Lhokseumawe. Foto: Line1.News/Fajar
Kasatlantas Polres Lhokseumawe, AKP M Abdhi Hendriyatna melihat penyaluran air bersih untuk warga Dusun IV Pusong Baru, Lhokseumawe. Foto: Line1.News/Fajar

Lhokseumawe – Jumat pagi, 13 September 2024, warga pesisir Dusun IV, Desa Pusong Baru, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, agak sibuk. Warga–umumnya emak-emak–berbondong-bondong membawa jerigen, galon, bahkan ember.

Mereka kemudian mendatangi sebuah mobil tangki yang parkir di gang dusun. Di situ ada beberapa polisi sedang berdiri dekat mobil tangki. Salah seorang di antaranya, AKP M Abdhi Hendriyatna, Kasatlantas Polres Lhokseumawe.

Sebuah selang terlihat menjulur dari mobil tangki tersebut. Tak lama, satu per satu ember, jerigen, dan galon yang dibawa ibu-ibu Dusun IV Pusong Baru diisikan air oleh petugas lewat selang itu.

Raut muka warga terlihat semringah melihat pemandangan itu. Maklum, air bersih termasuk barang langka di Dusun IV. Belasan tahun lamanya warga di sana mengaku kesulitan mengakses air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Pemukiman Pusong Baru berdekatan dengan bibir pantai. Sedangkan jumlah sumur bor tidak banyak.

Seorang warga Dusun IV membawa jerigen berisi air dengan gerobak sorong. Foto: Line1.News/Fajar
Seorang warga Dusun IV membawa jerigen berisi air dengan gerobak sorong. Foto: Line1.News/Fajar

Kepala Dusun IV Rusli Nurdin mengatakan selama ini warganya memang memanfaatkan sumur bor untuk mengakses kebutuhan air bersih. Namun karena jumlah sumur bor yang minim, pihaknya membatasi warga mengambil air.

“Sumur bor hanya tersedia di tiga titik, sehingga warga yang mengambil air harus dibatasi secukupnya, agar pembagiannya merata dan semua kebagian,” ujar Nurdin.

Jika tidak kebagian air bersih, tambah Nurdin, warga terpaksa membeli air seharga Rp5 ribu per jerigen. Sementara, setiap rumah warga membutuhkan rata-rata tiga hingga empat jerigen per hari.

Kondisi itu dianggap memberatkan warga yang sebagian besar bermata pencaharian nelayan. Namun jika memanfaatkan sumur bor, warga hanya membayar biaya listrik secara patungan.

“Saat ini memang krisis air bersih, kita hanya memanfaatkan beberapa titik sumur bor untuk kebutuhan masyarakat, namun pembagiannya pun palingan dua jerigen per orang.”

Untuk membantu warga Dusun IV, Satuan Lalu Lintas Polres Lhokseumawe menyalurkan 5.000 liter air bersih. Bakti sosial itu bagian dari rangkaian Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-69. “Kami berharap ini dapat meringankan beban warga,” ujar Abdhi.

Namun, warga juga berharap pemerintah segera mencari solusi dengan membangun lebih banyak sumur bor agar akses air bersih lebih merata.[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy