Unik! Warga Desa di Turki Ini Hidup Lebih dari Satu Abad, 80 Tahun Dianggap Muda

desa bagarasi
Desa Bagarasi. Foto: haberay.com.tr

Bagarasi barangkali menjadi desa yang kurang dikenal di Turki. Namun, desa yang terletak di di distrik Mutki, Provinsi Bitlis, kawasan pegunungan tenggara Turki ini, memiliki cerita unik. Sebab, penduduk desa tersebut rata-rata hidup lebih lama dari kebanyakan manusia di Bumi.

Menurut laporan EkoL TV, penduduk Bagarasi telah hidup tanpa melihat penyakit atau kematian selama lebih dari 150 tahun. “Ada yang berumur 90 tahun, 100 tahun, 120 tahun saat meninggal,” sebut reporter Ekol TV, Ezgi Izgi. Jika ada yang meninggal dunia pada usia 80 tahun, penduduk menyebutnya “kematian dini”.

Saat Ezgi bertanya kepada seorang warga kelahiran 1933 apakah mengidap penyakit gula, hipertensi, atau beberapa penyakit lain seperti jantung, pria itu menjawab, “Alhamdulillah, tidak ada”.

“Ada Haji Kasim yang hidup 125 tahun, Haji Mehedin yang hidup 120 tahun,” ujar pria lainnya.

Namun, orang yang paling terkenal di Bagarasi adalah Zaro Agha. Ia meninggal dunia pada 1934 dalam usia 157 tahun, dan menjadi orang tertua di dunia.

Zaro Agha menjalani hidup dengan melewati 10 periode pemerintahan Sultan Ottoman, 5 periode Perdana Menteri Turki, 1 presiden, dan Kaisar Napoleon. Kehidupan Zaro Agha bagaikan saksi sejarah.

Dia juga diundang ke banyak negara di Eropa untuk berbagi rahasia umur panjang. Zaro menjadi pusat perhatian pers dunia dan mengunjungi Paris pada 1921, Italia pada 1925, Amerika Serikat pada 1930 atas undangan asosiasi antialkohol, dan Inggris pada 1931.

Bahkan, Zaro pernah menjadi model iklan kartu pos, di mana ia berdiri di antara dua wanita. “Siapa pun yang memakan anggur dan hazelnut Turki seperti Zaro Agha dan merangsang sistem pencernaannya dengan minyak zaitun dan buah ara Izmir akan sehat di usia ini seperti dia,” bunyi iklan tersebut.

Setelah kematian Zaro Agha, para ilmuwan dari Jepang dan Amerika Serikat melakukan penelitian di desa tersebut. Mereka mencoba mengulik rahasia di balik umur panjang Zaro Agha.

Menurut kerabat dan penduduk desanya, Zaro Agha mengonsumsi banyak bawang putih, yogurt, dan gezo molase, yang unik untuk wilayah Bitlis. Rahasia lain dari umur panjang adalah roti dan sup yang terbuat dari gandum gilgil.

Setelah Zaro Agha meninggal, banyak penduduk desa yang berada di ketinggian 1,132 meter itu mengikuti “jejaknya”, bisa hidup lama dengan kondisi sehat walafiat tanpa penyakit.

“Kami tidak tahu apakah itu karena makanan, udara, atau air. Kita tidak tahu. Kami menyebutnya gulma gilgil, itu seperti gandum tetapi biji-bijian putih. Itu membuat orang hidup lebih lama. Saya tidak menggunakan banyak obat, saya makan herbal ini,” ujar seorang warga.

Herbal itu diramu khusus untuk diminum saat musim semi. “Semuanya alami, ini semua adalah obat-obatan.” Selain makanan itu, sebut Ezgi, faktor genetik juga berpengaruh pada panjangnya usia penduduk Bagarasi.[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy