Demak — Ribuan guru madrasah diniah (Madin), Taman Pendidikan Alquran (TPQ), serta pondok pesantren di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, mendapat insentif dari pemerintah daerah setempat.
Pemkab Demak pada tahun ini menyiapkan anggaran Rp3 miliar untuk memberikan bantuan insentif terhadap 3.000 guru Madin, TPQ, serta pondok pesantren di daerah itu.
Bupati Demak, Eisti’anah, menyerahkan bantuan secara simbolis di gedung MWC NU Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak, Kamis (28/3/2024). Turut hadir Direktur Bank Jateng Andi Setiawan, dan Kepala Kemenag Demak Nur Fauzi.
“Kami sangat berterima kasih kepada Kemenag Demak atas kolaborasinya dengan Pemkab Demak, sehingga program pemberian insentif guru Madin, TPQ, dan pondok pesantren bisa terlaksana,” kata Eisti’anah.
Dia menyebut program pemberian insentif ini sudah berjalan tiga tahun. Meskipun anggaran tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, tetapi Pemkab Demak akan berupaya menambah anggaran lewat APBD Perubahan 2024.
Eisti’anah berharap bantuan insentif tersebut bisa menambah semangat para pendidik untuk mengajarkan ilmu Agama Islam dan pendidikan Alquran kepada generasi penerus ini. Apalagi, dengan perkembangan zaman yang ada semakin memprihatinkan. Akan tetapi, dengan adanya pendidikan agama yang diberikan sejak dini bisa lebih baik lagi.
Kepala Kemenag Kabupaten Demak, Nur Fauzi, mengatakan pihaknya hanya sekadar memfasilitasi pendistribusian hibahnya. “Sedangkan dananya berasal dari Pemkab Demak,” ujarnya.
Nur Filfiyah, salah satu guru TPQ Darus Salam Ngemplak berterima kasih kepada Pemkab Demak, karena mendapatkan insentif Rp1 juta.
Abdul Halim, guru Madin Desa Tanggul mengaku sudah dua kali mendapatkan insentif Rp1 juta dari Pemkab Demak. Apalagi, kata dia, dalam waktu dekat memasuki libur Lebaran, uang itu bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga menghadapi Idulfitri 1445 H.[](republika.co.id)
Komentar
Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy