Pj Gubernur Safrizal Usul Setiap Kamis Pegawai Pakai Batik Khas Aceh

Peresmian galaeri dekranasda Aceh
Pj. Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si, didampingi Pj. Ketua Dekranasda Aceh, Hj. Safriati, S.Si, M.Si, dan Plt. Ketua DWP Aceh, Dra. Sukmawati, melakukan pengguntingan pita saat meresmikan Galeri Seuramoe Kerajinan Dekranasda Aceh, di Komplek Taman Sulthanah Safiatuddin, Banda Aceh, Kamis, (6/2/2025). Foto: Humas Pemerintah Aceh

Banda Aceh – Penjabat Gubernur Aceh Safrizal ZA mengusulkan agar setiap Kamis para pegawai diwajibkan memakai batik khas Aceh. Strategi penggunaan produk lokal ini, kata dia, demi mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Aceh.

“Ada sekitar 20 ribu pegawai, jika mereka menggunakan batik Aceh, maka UMKM akan terus berproduksi,” ujar Safrizal saat meresmikan Galeri Seuramoe Dekranasda Aceh di Kompleks Taman Sulthanah Safiatuddin, Banda Aceh, Kamis dikutip Sabtu, 8 Februari 2025.

Safrizal menekankan pentingnya pengelolaan galeri itu agar semakin menarik bagi wisatawan dan pembeli. “Kita memulai (renovasi) dari awal, lalu terus menyempurnakan. Ini sudah ketiga kalinya saya berkunjung, artinya saya memberi atensi. Interiornya terus kita benahi agar tampilannya semakin menarik, sehingga orang mau datang dan menghabiskan uangnya di sini,” ujarnya.

Ia bercita-cita Dekranasda Aceh tidak hanya berfungsi sebagai galeri fisik, tetapi juga sebagai marketplace digital. “Kita harus membuat Dekranasda menjadi platform digital yang mempertemukan pengrajin dengan pembeli. Tidak semua orang bisa datang ke sini, tapi mereka tetap bisa membeli produk kerajinan Aceh secara online,” ujarnya.

Selain itu, Safrizal menginstruksikan pemerintah daerah agar menjadikan produk Dekranasda sebagai buah tangan resmi bagi tamu-tamu pemerintah. “Dengan cara ini, uang akan terus berputar di masyarakat dan para pengrajin bisa merasakan dampaknya.”

Baca juga: Peresmian Galeri Seuramoe Dekranasda Aceh, Kak Na Ikut Hadir

Sebelumnya, Safrizal menyoroti peran besar UMKM dalam perekonomian nasional. Menurut dia, UMKM menyumbang sekitar 61–63 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.

“Indonesia dibangun di atas UMKM. Saat krisis ekonomi, sektor inilah yang tetap bertahan. Jika UMKM berjalan, maka tidak ada pengangguran. Sumber daya manusia Aceh ini hebat, kita hanya perlu memberikan kesempatan dan peluang,” ujarnya.

Ia juga berharap agar suatu saat Aceh tidak lagi bergantung pada ekspor sumber daya alam, melainkan lebih mengandalkan industri kreatif dan intelektual. “Singapura mengekspor produk kerajinan hingga 41 persen, Thailand 29 persen, sementara Indonesia baru mencapai 15,7 persen. Artinya, kita masih harus bekerja keras.”

Acara peresmian ini turut dihadiri oleh istri Gubernur Aceh terpilih, Marlina Usman atau Kak Na, Pj Ketua Dekranasda Aceh Safriati, dan para kepala perbankan. Di kesempatan itu, Safrizal juga meminta perbankan turut mendukung pengembangan Dekranasda melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy