Banda Aceh – PT Pertamina Area Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) menghormati pernyataan Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem terkait pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi biosolar dan pertalite menggunakan barcode.
“Kami menghormati pernyataan gubernur Aceh terkait pembelian BBM subsidi biosolar dan Pertalite menggunakan barcode,” ujar Area Manager Comm, Rel, CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria dalam keterangannya, Kamis (13/2) dikutip Selasa, 18 Februari 2025 dari Antara.
Menurut Susanto, tujuan utama program barcode agar BBM subsidi tepat sasaran sesuai ketentuan aturan dan kuota yang ditetapkan. “[Serta] mencegah dan meminimalisir penyelewengan BBM subsidi,” ujarnya.
Terkait rencana Mualem itu, sambung Susanto, Pertamina akan berkoordinasi dengan regulator Pemerintah Pusat. Pembelian BBM subsidi menggunakan barcode disebutnya sebagai mekanisme pencatatan elektronik agar Pertamina dapat melaporkan kepada pemerintah terkait siapa pengguna BBM bersubsidi.
Susanto menambahkan, program itu dijalankan secara nasional di seluruh Indonesia. “Bahkan Provinsi Aceh merupakan salah satu provinsi yang terlebih dahulu menjalankan program subsidi tepat sasaran BBM Pertalite.”
Catatan Pertamina, hingga kini jumlah kendaraan terdaftar program subsidi tepat sasaran BBM Pertalite di Aceh sebanyak 150.413 unit, sedangkan Biosolar sebanyak 71.775 unit.
Baca juga: Ini Respons Wamen ESDM Soal Rencana Mualem Hapus Barcode BBM
Mualem mewacanakan penghapusan sistem barcode (QR code) pengisian BBM bersubsidi di seluruh SPBU di Aceh, usai dilantik sebagai Gubernur Aceh pada Rabu pekan lalu.
“PR hari ini adalah, semua SPBU yang ada di Aceh tidak lagi ada barcode [saat isi BBM],” ujarnya dalam pidato di gedung DPR Aceh di hadapan Mendagri Tito Karnavian.
Mualem menggarisbawahi, sesuai sumpah jabatan yang dibacakan, ia ingin menyejahterakan dan menyenangkan rakyat Aceh. Karena itu, kebijakan awal yang ingin dilakukan adalah menghapus sistem barcode pengisian BBM.
Menurut Mualem, pengisian BBM dengan sistem barcode tidak memiliki manfaat sama sekali karena hanya menimbulkan konflik antara konsumen dan petugas SPBU.[]
Komentar
Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy