Lapak Pedagang di Pajak Batuphat Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Lhokseumawe – Pedagang di Pajak atau Pasar Pagi Batuphat Timur mengeluhkan sampah dari masyarakat yang dibuang di lapak jualan mereka. Sampah-sampah tersebut mengeluarkan bau tidak sedap dan menjadi kendala bagi pedagang untuk membuang sampah milik mereka sendiri.

Darmudi, pedagang cabai merah di Pasar Pagi Batuphat Timur mengaku sering menemukan sampah warga yang diletakkan pada keranjang sampah di lapak jualannya. Bau sampah-sampah itu, kata dia, sangat menyengat dan mengganggu kenyamanannya saat berjualan.

“Tidak nyaman sekali karena mengundang lalat yang mengerubungi lapak kami, sampah di keranjang kami pun jadinya cepat menumpuk,” ujar Darmudi kepada Line1.News, Senin, 8 Juli 2024.

Ia menambahkan, para pedagang di pasar itu dikutip iuran sampah oleh petugas kebersihan. Petugas rutin mengambil sampah saat sore hari. Harusnya, keranjang sampah pedagang kosong tapi malamnya masyarakat membuang sampah mereka ke lapak-lapak penjual.

“Meskipun kami sudah membayar iuran sampah secara rutin, masyarakat tetap membuang sampahnya pada malam hari. Karena pengambilan sampah yang dilakukan oleh petugas sampah di sini hanya sore hari saja,” ucap Darmudi.

Keranjang sampah milik pedagang penuh dengan sampah pada Senin pagi, 8 Juli 2024. Padahal, sampah para pedagang telah diangkut petugas kebersihan kemarin sore. Foto: Tim Line1.News

Di pajak tersebut, kata Darmudi, ada petugas yang menjaga keamanan pasar saat malam. Namun, menurut dia, petugas keamanan harusnya ditambah lagi dan penjagaannya lebih diperketat, agar tidak ada masyarakat yang membuang sampah ke lapak penjual.

“Saran dari saya perlu ditambahkan lagi penjaga malam di sini, dan lebih diperketat lagi jaga malamnya, agar permasalahan sampah ini bisa cepat teratasi dan bersih, sehingga membuat pedagang dan pembeli nyaman, tidak terganggu dengan bau dari sampah dari masyarakat.”

Pantauan Line1.News pada Senin pagi, di depan lapak penjual yang masih tutup, terlihat beberapa kantong plastik berisi sampah yang diletakkan begitu saja di semen. Sementara di lapak pedagang yang bersisian dengan dinding pagar rumah warga, tampak keranjang yang dipenuhi sampah dan kulit durian berceceran.[]