Lhokseumawe – Ketua Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Aceh, Agus Syahputra mengatakan ada konsekuensi di setiap penyelenggaraan Pemilu, baik dari sisi pengawasan maupun penanganan pelanggaran.
“Artinya, membutuhkan tata cara yang baik dalam menyelesaikan suatu permasalahan berkenaan sengketa Pemilu,” ujar Agus dalam sambutannya saat membuka sosialisasi hasil pengawasan dan penanganan pelanggaran Pemilu 2024, digelar Panwaslih Aceh di Hotel Diana Kota Lhokseumawe, Sabtu dikutip Minggu, 8 September 2024.
Di Aceh, kata Agus, pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan baik, meskipun terdapat sengketa di beberapa kabupaten kota yang diselesaikan di Mahkamah Konstitusi.
Namun, kata dia, hal itu menjadi bagian penyelesaian kasus-kasus sengketa Pemilu secara adil.
“Melihat pengalaman Pemilu 2024, maka ketika pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Aceh nantinya, itu yang harus kita jaga secara bersama-sama,” ujarnya.
Paling tidak, kata Agus, bisa terjaga dengan baik dari segi ketertiban dan ketaatan pada aturan.
“Tentunya yang mengawasi itu oleh Panwaslih Pilkada sebagai badan ad hoc. Mudah-mudahan dapat berjalan tanpa ada sengketa apapun dari para kontestan atau peserta Pilkada.”
Turut hadir di acara diskusi tersebut Komisioner Panwaslih Aceh, Safwani dan Maitanur, Komisioner Panwaslih Aceh Utara, perwakilan partai politik nasional maupun lokal, mahasiswa, jurnalis, KNPI Lhokseumawe dan Aceh Utara, akademisi Unimal, unsur Kesbangpol serta sejumlah tokoh masyarakat lainnya.
Selain Safwani, tampil sebagai pemantik diskusi, Dosen Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala Khairil Akbar dan Akademisi Universitas Malikussaleh Teuku Kemal Fasya.[]
Komentar
Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy