Kakak Beradik Terseret Air Bah di Jalan Bireuen-Takengon hingga Jatuh ke Jurang

Jasad Rina
Jasad Rina Fitri dievakuasi ke RSU dr Fauziah Bireuen. Foto: Warga via AJNN

Bireuen – Kakak beradik Mardiyana (17) dan Rina Fitri (11) menjadi korban luapan air bah yang menghantam sepeda motor yang mereka tumpangi di Kilometer 25 Jalan Bireuen-Takengon, pada Sabtu, 9 Maret 2025, sekira pukul 18.30 waktu Aceh.

Melansir Metroaceh.com, air bah itu muncul tiba-tiba dari atas bukit di sisi jalan nasional kawasan Gampong Krueng Simpo, Kecamatan Juli, Bireuen.

Air bah itu kemudian menyeret keduanya hingga ke jurang di pinggir jalan. Bahkan, mereka hingga beberapa kilometer. Sebab, setelah dilakukan pencarian oleh Tim SAR, jasad Rina ditemukan sejauh 1,5 kilometer dari lokasi kejadian pada sekira pukul 01.00. Sementara kakaknya belum ditemukan.

Rina Fitri merupakan siswi kelas V MIN 25 Bireuen di Kecamatan Jangka. Sedangkan Mardiana santriwati Dayah Babussalam Al Aziziyah Blang Bladeh.

Saat kejadian itu, hujan deras mengguyur sebagian besar kawasan pesisir Bireuen menjelang berbuka puasa. Diduga limpahan air bah yang menyeret kakak beradik itu dipicu intensitas hujan lebat.

Ayah korban, Muliadi (45) warga Kampung Blang Rakal, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah, mengatakan selama ini kedua putrinya tinggal bersama nenek mereka di Gampong Meunasah Krueng, Kecamatan Jangka.

Namun, selama bulan puasa ini Rina dan Mardiana libur sekolah dan dayah, sehingga menetap di Blang Rakal.

Namun selama bulan puasa, biasanya setiap pagi mereka sering pulang ke Jangka. Lalu sore hari kembali ke Blang Rakal setelah mampir di Bireuen, membeli bermacam jajanan berbuka puasa untuk keluarganya.

“Istri saya tadi mengatakan mereka sampai di rumah sebelum berbuka puasa, tapi saya merasa susah karena sudah jam delapan malam belum juga sampai,” ujar Muliadi di ruang jenazah RSU dr Fauziah Bireuen, dikutip Minggu, 9 Maret 2025.

Lalu, ia mencari ke rumah temannya di Cot Panglima tapi anak-anaknya tidak ada sana. Muliadi turun lagi hingga ke kilometer dan melihat ramai orang di pinggir jalan.

Perasaan Muliadi tak enak. Apalagi, setelah mendengar kabar ada pengendara sepeda motor terseret air. Firasat Muliadi, pengendara dimaksud adalah kedua putrinya. Dia kemudian bersama warga dan tim SAR ikut mencari korban hingga Rina ditemukan.

Jenazah Rina dievakuasi ke RSU dr Fauziah. Setelah dilakukan otopsi oleh tim medis, akhirnya korban dibawa pulang ke rumah duka di Meunasah Krueng, Kecamatan Jangka.

Hingga kini, tim gabungan dari BPBD, SAR, kepolisian, TNI, dan masyarakat setempat masih melanjutkan pencarian jasad Mardiana. Tadi siang, informasi dari Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bireuen, Afwadi, sepeda motor yang digunakan korban sudah ditemukan.[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy