Blangkejeren – Jalan provinsi lintas Gayo Lues-Aceh Timur amblas puluhan meter. Abrasi diduga akibat terjangan arus sungai itu terjadi pada Sabtu, 12 Oktober 2024, sekira pukul 04.00 WIB.
Titik jalan amblas ini berada di Desa Aih Putih, Kecamatan Pining, Gayo Lues. Jalan ini mengubungkan Pining dengan Kecamatan Lokop di Aceh Timur.
Sebelumnya, jalan provinsi lintas Gayo Lues-Aceh Barat Daya atau Abdya tertimbun longsor pada Jumat, 11 Oktober. Sedangkan pada Selasa, 8 Oktober, lalu lintas Gayo Lues-Aceh Tenggara lumpuh total akibat banjir bandang di kawasan Marpunge. Hingga Jumat, dari data Korem Lilawangsa, ratusan rumah warga di 23 desa dalam tujuh kecamatan di Aceh Tenggara terendam banjir.
Dengan kondisi tersebut, akses transportasi dari dan ke Gayo Lues hanya tersisa jalan lintas Blangkejeren-Takengon.
Baca Juga: 7 Kecamatan di Aceh Tenggara Dikepung Banjir, Ini Rinciannya
“Saat ini hanya tinggal jalan [lintas] Gayo Lues-Aceh Tengah yang masih bisa dilalui, sedangkan jalan penghubung ke Abdya, Aceh Timur dan Aceh Tenggara lumpuh total,” ujar Ibnu Hasim, eks Bupati Gayo Lues, Sabtu, 12 Oktober 2024.
Sebagai mantan Bupati Gayo Lues dua periode dan selaku Anggota DPRK Gayo Lues, Hasim meminta Pemerintah Aceh menempatkan personil Dinas PUPR Aceh dan alat berat di Kota Blangkejeren.
“Untuk mempercepat penanganan kerusakan jalan Gayo Lues-Aceh Timur, Gayo Lues-Abdya, dan jalan Gayo Lues-Aceh Tenggara,” ujar Ibnu melalui WhatsApp.
Saat ini, tambah Ibnu, sangat diperlukan personel cepat tanggap dan peralatan memadai untuk mengantisipasi longsor dan jalan amblas.
Baca Juga: Jalan Provinsi Penghubung Abdya-Gayo Lues Tertimbun Longsor Setinggi 15 Meter
Menurut dia, jalan longsor dan amblas kerap terjadi setelah pembangunan jalan dengan kontrak tahun jamak atau multiyears setahun lalu.
“Di mana perawatannya luput dari perhatian Pemerintah Aceh, sehingga badan jalan yang sebelumnya lebar enam meter tinggal dua meter, hal itu menyebabkan ketika terjadi hujan badan jalan tertutup longsor,” ujarnya.
Di samping itu, kata Ibnu, kurangnya perawatan dan pemasangan rambu-rambu di ketiga ruas jalan lintas provinsi itu juga menyebabkan banyak kendaraan yang terjun bebas ke jurang. Karena itu, dia meminta Dinas PUPR Aceh memindahkan kantor perwakilanya dari Aceh Tenggara ke Gayo Lues.
Pj Sekda Gayo Lues Putar Balik
Akibat longsor di jalan provinsi lintas Gayo Lues-Abdya, Penjabat Sekda Gayo Lues Nefrizal terpaksa putar balik. Nefrizal bersama sopirnya yang baru pulang dari Banda Aceh itu, terpaksa memutar lewat Aceh Tengah dengan jarak tempuh 15 jam perjalanan menuju Gayo Lues.
“Saat ini Gayo Lues dikepung longsor dan jalan amblas, satu-satunya cara percepatan penaganan longsor adalah PUPR Aceh menempatkan alat beratnya di Gayo Lues, sehingga tidak butuh waktu berhari-hari jalan baru bisa dilewati.”[]


Komentar
Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy