Bangkok – Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Thailand menjamin Anggur Shine Muscat yang diimpor dari Cina, aman dimakan asalkan dicuci bersih dengan air biasa atau air soda kue atau garam.
Dilansir dari Thai PBS World, Rabu, 30 Oktober 2024, jaminan itu datang dari Surachoke Tangwiwat, sekretaris jenderal FDA Thailand, menanggapi laporan Jaringan Peringatan Pestisida Thailand (Thai-Pan).
Surachoke mengatakan masyarakat tak perlu terlalu khawatir dengan temuan Thai-Pan. Dia mengatakan pengujian menunjukkan 36 jenis pestisida yang terdeteksi dalam Anggur Shine Muscat berada dalam batas aman.
Sebelum memakan anggur, ia menyarankan agar buah tersebut direndam dalam larutan soda kue atau air biasa selama 15 menit, lalu dibilas di bawah air mengalir selama 30 detik.
FDA Thailand, tambah Surachoke, juga telah meningkatkan kontrolnya terhadap buah dan sayuran impor, untuk memastikan jumlah residu kimia berada dalam batas aman.
Pejabat FDA Thailand juga akan bergabung dengan pejabat kesehatan masyarakat provinsi dalam memeriksa buah dan sayuran di fasilitas pengemasan, mengambil sampel acak secara berkala untuk pengujian laboratorium.
Penjelasan FDA Thailand ini secara tidak langsung membantah temuan Thai-Pan dan Yayasan Konsumen Thailand. Pekan lalu, Thai Pan melakukan tes acak 24 sampel Anggur Shine Muscat Cina yang dikumpulkan dari pedagang, supermarket, dan pasar basah. Mereka menemukan 23 sampel terkontaminasi berat dengan bahan kimia berbahaya yang tidak mudah larut, bahkan ketika anggur direndam dalam air.
Prokchon U-sap dari Thai-Pan mengatakan pengujian menunjukkan 23 dari 24 sampel mengandung bahan kimia berbahaya secara berlebihan. Satu sampel mengandung klorpirifos, yang dilarang di Thailand, dan 22 sampel lainnya terkontaminasi oleh 14 residu kimia.
Zat kimia yang ditemukan dalam anggur itu meliputi Bifenazate, Dinotefuran, Fluopyram, Boscalid, Fluopicolide, Pyrimethanil, Ametoctradin, Tetraconazole, Ethirimol, Metrafenone, Fludioxonil, Bupirimate, Isopyrazam, Oxathiapiprolin, Biphenyl dan Cyazofamid.
Beberapa bahan kimia berbahaya yang ditemukan tidak termasuk dalam daftar bahan kimia berbahaya di Thailand. Karena itu, dampak keamanannya belum terukur. Ia menambahkan banyak bahan kimia merupakan pestisida sistemik, yang diserap ke dalam anggur, membuatnya tampak segar untuk jangka waktu lama.
Prokchon mengatakan pestisida sistemik tidak dapat dengan mudah dihilangkan anggur dengan cara mencuci. Importir dan pedagang Anggur Shine Muscat, kata dia, seharusnya lebih bertanggung jawab terhadap keselamatan konsumen, dengan melakukan uji acak pada buah untuk menentukan apakah jumlah bahan kimia melebihi batas aman.
Anggur yang berpotensi membahayakan harus disingkirkan dari rak-rak dan seharusnya disebutkan dengan asal anggur yang jelas. Jika memungkinkan, sebuat Thai-Pan, impor Anggur Shine Muscat yang mengandung banyak bahan kimia berbahaya dilarang. Di kalangan konsumen Thailand, Anggur Shine Muscat dari Cina lebih populer karena murah daripada anggur yang diimpor dari Jepang atau Korea Selatan.
Respons Malaysia dan Indonesia
Merespon heboh Anggur Shine Muscat yang diklaim mengandung pestisida, Kementerian Kesihatan Malaysia (KKM) menyebutkan buah yang diimpor dari Cina itu tidak mengandung residu beracun melebih kadar maksimum. Hal ini berdasarkan analisis lima ribuan sampel buah-buahan dan sayuran impor sejak 2020 hingga September 2024.
“Dari 234 sampel anggur yang dianalisa dalam tempo tersebut, ada empat yang mengandung residu beracun melebihi kadar maksimum, tapi tidak termasuk Anggur Shine Muscat,” tulis KKM dalam laporan pada 28 Oktober 2024 yang diunggah di akun X @KKMPutrajaya.
Di Indonesia, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Taruna Ikrar bakal menindaklanjuti residu beracun di Anggur Shine Muscat. Untuk menjaga keamanan konsumen di Indonesia, BPOM berencana mengambil sampel Anggur Shine Muscat di pasar. BPOM juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian berkaitan dengan temuan tersebut.
“Badan POM akan menjalankan tahapan berikutnya yaitu melakukan sampling ke beberapa toko-toko atau pasar yang bisa berdampak kepada masyarakat,” ujar Taruna ketika ditemui awak media di Gedung DPR RI, Selasa, 29 Oktober 2024, dilansir dari Detik.com.
Namun, kata Taruna, hingga kini belum ada laporan maupun temuan terkait residu beracun di produk Anggur Shine Muscat.[]
Komentar
Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy