Jakarta – Gunung Marapi di Sumatra Barat (Sumbar), kembali meletus pada Kamis, 7 November 2024. Letusan berlangsung 2 menit 13 detik dan menyemburkan abu vulkanik setinggi 800 meter dari atas puncak.
“Terjadi erupsi Gunung Marapi pada hari Kamis, 07 November 2024, pukul 08.54 WIB. Tinggi kolom letusan teramati 800 meter di atas puncak,” tulis Kachfi Somantri, petugas PGA Marapi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah timur laut dan timur. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.”
PVMBG mengingatkan aktivitas erupsi atau letusan dapat terjadi sewaktu-waktu sebagai bentuk pelepasan dari akumulasi energi, dan dapat terjadi semakin intensif dengan jangkauan lontaran material letusan yang semakin jauh.
Baca Juga: Gunung Marapi di Sumbar Erupsi Dua Kali Pagi Ini, Semburkan Abu 300 Meter!
PVMBG meminta masyarakat yang tinggal di sekitar Marapi pada radius 4,5 Kilometer untuk menjauh. Warga yang tinggal di aliran sungai juga diminta untuk waspada, karena ada ancaman lahar dingin saat hujan terjadi.
Gunung Marapi sendiri kini berstatus Siaga. PVMBG menaikkan status Gunung Marapi yang sebelumnya Waspada menjadi Siaga (Level III) sejak Rabu, 6 November 2024.
Sebelumnya pada Selasa pagi, 5 November 2024, Marapi mengalami erupsi dua kali. Erupsi pertama terjadi pukul 08.15 WIB dengan tinggi kolom abu sekitar 300 meter di atas puncak. Lalu, erupsi kedua pukul 08.46 WIB dengan tinggi kolom abu kurang lebih sama seperti erupsi yang pertama.
Lewotobi Juga Erupsi
Kurang dari sejam setelah Gunung Marapi meletus, Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), juga kembali erupsi. Berdasarkan data PVMBG, erupsi terjadi pukul 10.48 Wita (09.48 WIB). Tinggi kolom abu kurang lebih lima kilometer di atas puncak atau 6.584 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu tebal dan hitam mengarah mengarah ke arah barat daya, barat, dan barat laut, diiringi suara gemuruh yang kuat. Abu tebal mengarah ke sejumlah desa yakni Klatanlo, Pululera, Hokeng Jaya, Boru Kedang, dan Nawakote. Adapun aliran lava bergerak ke arah utara timur laut sejauh tiga kilometer.
Saat ini, status Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada Level IV atau Awas. PVMBG mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi dan pengunjung atau wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 kilometer dari pusat erupsi.
Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki di NTT Meletus, 10 Orang Tewas
Gunung Lewotobi Laki-Laki sebelumnya meletus pada Senin dini hari, 4 November 2024, atau sekitar pukul 24.00 WITA, Minggu, 3 November. Sedikitnya 10 orang tewas, puluhan lainnya luka-luka, serta sejumlah bangunan terbakar akibat hujan material dari letusan.
Sejumlah batu sebesar terlontar hingga tujuh kilometer di Desa Pululera. Erupsi tersebut telah memberikan dampak luar biasa di dua kecamatan, yakni Ilebura dengan 2 desa terdampak dan Wulanggitang dengan 6 desa terdampak. Hingga 5 November 2024, 138 orang luka-luka dengan rincian 31 luka berat dan 107 luka ringan. Selain itu, 4.436 warga harus mengungsi.[]
Komentar
Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy