Gunung Marapi di Sumbar Erupsi Dua Kali Pagi Ini, Semburkan Abu 300 Meter!

erupsi marapi
Penampak kolom abu dari erupsi Gunung Marapi di Sumbar, Selasa pagi, 5 November 2024. Foto: Istimewa

Padang – Gunung Marapi di Kabupatan Agam dan Tanah Datar, Sumatra Barat (Sumbar), mengalami erupsi dua kali pada Selasa pagi, 5 November 2024.

Erupsi pertama terjadi pukul 08.15 WIB dengan tinggi kolom abu sekitar 300 meter di atas puncak. Lalu, erupsi kedua pukul 08.46 WIB dengan tinggi kolom abu kurang lebih sama seperti erupsi yang pertama.

“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut,” ujar Petugas Pos Pemantau Gunung Api Marapi, Ahmad Rifandi dalam keterangan tertulisnya, dilansir dari merdeka.com.

Saat ini, kata Ahmad, status Gunung Marapi berada di Level II atau Waspada. Masyarakat di sekitar Gunung Marapi, pendaki, pengunjung atau wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius tiga kilometer dari pusat erupsi di Kawah Verbeek.

“Bagi masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran atau bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan,” tuturnya.

Jika terjadi hujan abu, tambah Ahmad, masyarakat diimbau menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

Kemudian, seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. “Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.”

Sebelumnya, sejak diturunkannya status aktivitas Gunung Marapi dari Level III (Siaga) ke Level II (Waspada) pada 1 Juli 2024, gunung tersebut kembali menunjukkan peningkatan aktivitas hingga awal November. Berdasarkan pengamatan terbaru, terjadi peningkatan erupsi setelah dua pekan tidak ada aktivitas erupsi.

“Aktivitas visual Gunung Marapi menunjukkan peningkatan yang signifikan, ditandai dengan kepulan asap hingga 400 meter di atas puncak dan erupsi yang mencapai ketinggian 2.000 meter pada Oktober 2024,” ujar Kepala Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral Muhammad Wafid dalam keterangan resminya, dilansir dari Tempo.co.

Berdasarkan hasil pemantauan hingga 1 November 2024, Pusat Vulkanologi  dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan erupsi masih berpotensi terjadi sewaktu-waktu sebagai bentuk pelepasan energi. Jika terjadi, lontaran material letusan diperkirakan terbatas di radius tiga kilometer dari pusat kawah, Kawah Verbeek.

“Sementara itu, abu erupsi bisa mengganggu penerbangan dan saluran pernapasan bagi warga sekitar, terutama saat angin membawa abu ke area permukiman.”

Pemerintah daerah di wilayah yang berdekatan dengan Gunung Marapi, seperti Bukittinggi, Padang Panjang, Tanah Datar, dan Agam, diimbau terus berkoordinasi dengan PVMBG di Bandung maupun Pos Pengamatan Gunung Marapi di Bukittinggi guna mendapatkan informasi terkini terkait perkembangan aktivitas gunung ini.

“Masyarakat diharap tetap tenang, waspada, dan patuh pada arahan resmi untuk mengantisipasi berbagai potensi dampak erupsi.”[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy