Calang – Seekor bayi Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) ditemukan mati di kawasan hutan Desa Alue Jang, Kecamatan Pasie Raya, Aceh Jaya. Bayi gajah liar itu ditemukan mati oleh masyarakat setempat pada Minggu, 17 November 2024.
Bayi gajah tersebut diperkirakan baru lahir dan mati karena dehidrasi. Tim dokter hewan telah diturunkan ke lokasi untuk memeriksa.
“Kami sudah menurunkan tim dokter hewan ke lokasi bangkai bayi gajah tersebut. Tim juga memeriksa di sekitar lokasi kematian bayi gajah tersebut,” ujar Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Ujang Wisnu Barata, Senin, 18 November 2024, dilansir dari Antara.
Berdasarkan hasil diagnosa awal, kata Ujang, kematian satwa yang dilindungi tersebut karena dehidrasi di bagian pusar. “Bayi gajah tersebut diperkirakan baru lahir dua hari. Kematian karena dehidrasi berat atau kekurangan cairan serta infeksi di bagian pusar,” kata Ujang.
Dia juga menyebutkan tidak ditemukan luka karena benda tajam, benda tumpul, maupun luka robek, pada bangkai bayi Gajah Sumatra tersebut. “Dari pemeriksaan di sekitar lokasi penemuan bangkai bayi gajah tersebut tidak ditemukan benda-benda mencurigakan seperti kabel kontak, pestisida, dan lainnya.”
Terancam Punah
Gajah Sumatra merupakan satwa liar dilindungi. Merujuk daftar The IUCN Red List of Threatened Species, Gajah Sumatra yang hanya ditemukan di Pulau Sumatra kini berstatus spesies terancam kritis dan berisiko tinggi untuk punah di alam liar.
Melansir laman Wildlife Conservation Society (WCS), secara ilmiah gajah diklasifikasikan ke dalam keluarga Elephantidae. Terdapat dua genus hewan yang termasuk dalam keluarga Elephantidae yang masih hidup di muka bumi yaitu genus Elephas dan Loxodonta.
Genus Elephas terdiri dari satu spesies yaitu Elephas maximus atau yang dikenal sebagai Gajah Asia, dengan tiga sub spesies, yaitu Elephas maximus indicus, Elephas maximus maximus dan Elephas maximus sumatranus.
Gajah Sumatra memiliki ciri fisik dengan kulit lebih terang dibandingkan Gajah Asia lainnya. Di bagian daun telinganya kerap terlihat depigmentasi seperti flek putih kemerahan. Hanya gajah jantan Sumatra yang memiliki gading panjang. Sementara gading gajah betina hampir tidak kelihatan.
Ciri mencolok lainnya, Gajah Sumatra memiliki dua tonjolan di bagian atas kepala. Selain itu, kuping Gajah Sumatra lebih kecil dan berbentuk segitiga. Sedangkan Gajah Afrika kupingnya besar dan berbentuk kotak.
Gajah Sumatra hidup di hutan-hutan dataran rendah di bawah 300 meter di atas permukaan laut. Tapi juga sering ditemukan merambah ke dataran yang lebih tinggi. Jenis hutan yang disukainya adalah kawasan rawa dan hutan gambut. Populasi Gajah Sumatra terdapat di Aceh, Sumatra Utara, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan dan Lampung.[]
Komentar
Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy