Aplikasi M-Broh Lhokseumawe Bakal Diuji Coba Bulan Depan

Aplikasi M-Broh Bakal Diuji Coba Bulan Depan
FGD membahas aplikasi M-Broh di Meeting Room Platinum Coffee, Lhokseumawe, Rabu, 16 Oktober 2024. Foto: Istimewa

Lhokseumawe – Aplikasi M-Broh terkait digitalisasi retribusi sampah di Lhokseumawe akan diuji coba pada November 2024 mendatang. Hal ini dikatakan Ketua Tim Kedaireka Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL), Toha Hidayat, dalam focus group discussion (FGD) atau grup diskusi terfokus membahas aplikasi M-Broh di Meeting Room Platinum Coffee, Lhokseumawe, Rabu, 16 Oktober 2024.

Menurut Toha, mereka telah melakukan dua kali survei sejauh ini. Survei pertama terkait iuran retribusi sampah dan survei kedua terkait kesiapan penggunaan aplikasi M-Broh. “Bulan November sudah bisa dilakukan uji coba melakukan pembayaran iuran kebersihan menggunakan aplikasi M-Broh,” ujar Toha.

Baca Juga: Lhokseumawe Kini Punya Aplikasi M-Broh, Ini Fungsinya

Sementara itu, Wakil Direktur Bidang Umum dan Keuangan PNL, Zamzami, menyampaikan aplikasi M-Broh bukan tujuan utama dalam diskusi tersebut. “Melainkan sesuatu yang bernilai atau manfaat untuk Lhokseumawe yang menjadi hal utama dan harapan ke depannya, agar dapat dukungan dari pihak Pemkot dan masyarakat,” ujarnya.

Adapun Anggota Kedaireka Nanang Prihatin memaparkan adanya kendala di mana uang retribusi yang diterima tidak sesuai atau sangat minim sejauh ini. Karena itu, kata dia, aplikasi M-Broh perlu diterapkan.

Baca Juga: Catat! Ini Jadwal Peserta dan Lokasi SKD CPNS Pemko Lhokseumawe

Para peserta diskusi menyatakan akan bekerjasama bukan hanya soal retribusi saja tetapi juga pengelolaan sampah. Diharapkan akan ada pemilahan atau pengolahan sampah sehingga dapat menambah pendapatan pekerja. Selain itu, aplikasi juga akan lancar digunakan apabila ditopang dengan regulasi seperti qanun.

Di diskusi itu, para peserta juga menyampaikan beberapa tugas yang harus dilakukan setelah aplikasi M-Broh diluncurkan. Di antaranya, cara mengalokasikan aplikasi itu dari pemerintah ke masyarakat. Salah satunya, sarana prasarana tentang kerjasama harus diperjelas dengan gampong dan masyarakat. Peserta juga menyarankan agar sebelum M-Broh diterapkan di seluruh desa, sebaiknya diuji coba terlebih dahulu di sebuah gampong percontohan.

Baca Juga: Politeknik Negeri Lhokseumawe dan BPS Aceh Teken MoU Kerja Sama Bidang Ini

FGD yang digelar Tim Kedaireka PNL itu dihadiri pejabat beberapa dinas di jajaran Pemerintah Kota Lhokseumawe seperti Dinas Lingkuhan Hidup, Disperindagkop, BPKD, dan Bagian Hukum Setdako.

Aplikasi M-Broh digarap tim peneliti dari PNL. M-Broh dirancang untuk memudahkan proses retribusi sampah melalui sistem digital yang transparan dan akuntabel. Pembuatan aplikasi ini merupakan bentuk implementasi MoU antara PNL dan Pemerintah Kota Lhokseumawe beberapa waktu lalu.[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy