8 Daerah di Papua Ini Dinyatakan Sebagai Wilayah Perang

Anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM). Foto: Wartaplus.com

Jakarta – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB mengumumkan delapan wilayah perang. Daerah perang itu berada di Intan Jaya, Puncak Jaya, Puncak Papua, Nduga, Pegunungan Bintang, Yahukimo, Maybrat, dan kini termasuk Paniai. “Itu wilayah konflik bersenjata,” ujar Juru Bicara TPNPB Sebby Sambom.

Menurut Sebby, kelompoknya sudah mengeluarkan perintah agar masyarakat sipil menghindari daerah yang menjadi pusat peperangan. “Yang jelas berkali-kali kami sudah mengumumkan kepada masyarakat,” ujar Sebby kepada Tempo, seperti dikutip, Jumat, 10 Mei 2024.

Saat melakukan aksi penyerangan, TPNPB disebut kerap berbaur dengan masyarakat. Hal ini membuat TNI Polri sulit membalas karena khawatir mengenai warga sipil.

Perihal tudingan ini, Sebby menjelaskan alasan kelompoknya perlu berbaur di tengah masyarakat. Alasannya, peperangan yang digencarkan TPNPB merupakan perjuangan atas nama masyarakat Papua yang menginginkan merdeka.

Sebab itu, kata dia, jalan tersebut yang ditempuh sebagai upaya mengusir penduduk Indonesia ilegal di tanah Papua. Sehingga dengan cara itu masyarakat asli Papua mendukung daerah ini merdeka.

Sebelumnya, Panglima TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma Egianus Kogeya atau Egianus Kogoya telah menentukan wilayah perang mereka sejak 2017, yaitu jalan trans Wamena, Nduga, Desa Mumugu, dan Batas Batu.

Terbaru, TPNPB menyerang Polsek Homeyo dan pos Komando Rayon Militer 1705-05/Homeyo di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, pada 30 April 2024. Dalam penyerangan satu warga sipil, Alexsander Parapak, 20 tahun, tewas. Keesokan harinya TPNPB membakar SD Negeri Inpres Pogapa.

Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ignatius Benny Ady Prabowo, mengatakan aparat keamanan cukup kesulitan menahan serangan TPNPB karena sudah masuk ke dalam Distrik Homeyo dan berbaur. “Kalau sudah berbaur itu kan sangat susah,” tutur dia, Senin, 6 Mei lalu.

Dia mengatakan, penyerangan itu berlangsung dari arah dekat dan dilakukan dari empat sudut. Saat kelompok kriminal bersenjata berbaur ke tengah masyarakat, aparat TNI-Polri kesulitan menghalau serangan.[](Tempo)

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy