Banda Aceh – Ketua Dewan Pembina Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Teungku H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop Jeunieb, peusijuek Guru Besar Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Prof. Dr. Muhibuthabary, M.Ag.
Prosesi tepung tawar berlangsung di Hotel Hermes Palace, di awal pengajian rutin yang diselenggarakan oleh ISAD, Majelis Tastafi Banda Aceh dan Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (Hipsi) Aceh.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat ISAD, Teungku Mustafa Husen Woyla mengatakan peusijuek dilakukan sebagai bentuk doa dan tasyakur agar senantiasa diberikan keberkahan oleh Allah SWT.
Ia mengatakan, keberadaan Profesor Muhibuthabary sebagai guru besar yang murni alumni dayah, menjadi sebuah kebanggaan bagi kalangan dayah.
“Dayah dapat melahirkan orang-orang hebat. Kami sangat berterima kasih kepada Profesor Muhibuthabary yang setia menjadi pembina ISAD,” ujar Teungku Mustafa.
Profesor Muhibuthabary berhasil meraih gelar tertinggi dalam dunia akademik sebagai guru besar bidang Ilmu Hukum Islam dan dikukuhkan sebagai Guru Besar pada Rabu, 29 Mei 2024, oleh Direktur Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia. Selain mengajar di Ar-Raniry, Profesor Muhibuthabary juga menjabat Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh.
Selain Profesor Muhibuthabary, juga dilakukan peusijuek dua pembina ISAD yang akan melaksanakan ibadah haji, yaitu Teungku Akmal Abzal dan Abu Mustafa Prupok.
Setelah peusijuek, dilanjutkan kajian rutin bertema “Menanti Pemimpin Pro Syari’at Islam di Aceh” yang diisi oleh Tu Sop Jeunieb yang juga Ketua Umum Himpunan Ulama Dayah, Ketua Majelis Tastafi Banda Aceh Abi Umar Rafsanjani, dan Sekjen ISAD Teuku Zulkhairi.
Peusijuek dan pengajian diikuti hampir dua ratusan orang dari berbagai latar belakang. Pengajian rutin di Hotel Hermes telah berlangsung sejak empat tahun terakhir, dilaksanakan sebulan sekali dengan mengundang narasumber dari berbagai kalangan.[]
Komentar
Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy