Tim SAR Temukan Satu Korban Hanyut di Sungai Bener Meriah

Evakuasi jasad Lina
Tim SAR gabungan mengevakuasi jasad Lina Susanti, korban diduga hanyut terbawa arus Sungai Weh Reseh. Foto: Line1.News/Erwin Sar

Redelong – Setelah pencarian lebih dari 24 jam, tim SAR gabungan akhirnya menemukan jasad Lina Susanti yang hanyut di Sungai Weh Reseh, Bener Meriah.

Jenazah perempuan berusia 35 tahun itu ditemukan pada Jumat pagi, 7 Februari 2025, sekira pukul 08.00 waktu Aceh. Jasad Lina ditemukan sekitar lima kilometer dari ditemukannya jasad Hotman Pandapotan Aman Fauzi, 45 tahun, suami Lina.

“Jasad Lina Susanti baru pagi ini dilakukan evakuasi, karena jarak dari ditemukannya jasad suaminya Hotman sekitar lima kilometer,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bener Meriah Safriadi.

Kemarin, tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah Hotman dan Habib Amirullah. Habib, enam tahun, adalah anak Hotma dan Lina. Setelah dievakuasi, kata Safriadi, Hotman dan Habib langsung dikebumikan pada Kamis malam, 6 Februari 2025.

Dengan demikian, masih ada satu korban lagi belum ditemukan yaitu Arkan. Bayi Hotman dan Lina yang berumur delapan bulan itu, ikut menjadi korban dari peristiwa tersebut.

“Anak yang berumur delapan bulan masih terus dilakukan penyisiran. Sampai saat ini masih dalam pencarian tim SAR dari BPBD Bener Meriah.”

Keterangan polisi, tragedi yang menimpa keluarga petani asal Kampung Rikit Musara, Kecamatan Permata, Bener Meriah, itu diduga terjadi pada Senin, 27 Januari 2025. Saat itu, Hotman beserta istri dan kedua anaknya berencana menghadiri pesta keluarga di Kota Subulussalam.

Mereka berangkat dari rumah kebun sekitar pukul 18.00 waktu Aceh dengan sepeda motor. Namun nasib berkata lain. Di tengah perjalanan, ban sepeda motor mereka bocor. Terpaksa mereka singgah di rumah seorang warga untuk memperbaiki kendaraan.

Baca juga: Satu Keluarga Hanyut di Sungai Bener Meriah, Dua Meninggal Dunia, Bayi 8 Bulan belum Ditemukan

Setelah mendapatkan pinjaman sepeda motor, mereka kembali melanjutkan perjalanan di tengah hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut. Malam semakin larut, dan hujan tak kunjung reda. Keluarga ini akhirnya berhenti di sebuah gubuk yang berjarak sekitar 30 meter dari jembatan penyeberangan Sungai Weh Reseh.

Diduga, dalam kondisi gelap dan hujan deras, mereka melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Saat melewati jalan yang tergenang air dari gorong-gorong yang meluap, mereka kemungkinan besar tergelincir dan terseret arus sungai yang deras.

Hilangnya keluarga ini baru diketahui pada Rabu 6 Februari 2025, ketika Soni Ari Nosra, abang kandung Lina Susanti, mencoba mencari tahu keberadaan adiknya yang tak kunjung tiba di acara pesta keluarga.

Setelah mendapat informasi bahwa mereka terakhir terlihat di dekat gubuk dekat sungai, ia mengajak warga melakukan pencarian. Betapa pilunya saat pencarian mereka menemukan dua jenazah dalam kondisi membusuk di aliran sungai, sekitar 500 meter dari lokasi terakhir mereka terlihat.[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy