Tiga Jemaah Haji Kloter 4 Aceh Terinfeksi Cacar Air

Jemaah kloter 5 sujud syukur setiba di Bandara SIM, Minggu malam (14/7). Foto: Humas Kemenag Aceh
Jemaah kloter 5 sujud syukur setiba di Bandara SIM, Minggu malam (14/7). Foto: Humas Kemenag Aceh

Banda Aceh – Kepala Seksi Pemeriksaan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Embarkasi Aceh, Dokter Koestendrina menyebutkan tiga jemaah haji kelompok terbang (kloter) 4 terinfeksi cacar air.

Sedianya, ketiga jemaah tersebut ikut dalam kepulangan kloter 4 yang mendarat pada Sabtu, 13 Juli 2024, sekitar pukul 16.00 WIB. Namun, karena terinfeksi cacar air, kata Koestendrina, ketiga jemaah tersebut masih dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah.

“Penyebabnya adalah virus Varicella zoster. Virus ini mudah menular melalui percikan ludah, melalui udara atau kontak langsung dengan cairan yang berasal dari ruam,” ujar Koestendrina dikutip Senin, 15 Juli 2024.

Gejala cacar air muncul 10 hingga 21 hari setelah terpapar virus. Koestendrina mengimbau jemaah haji yang sudah mendarat di Tanah Air agar memakai masker. “Guna meminimalisir penularan virus kepada anggota keluarga di rumah dan lingkungan sekitar.”

Selain itu, Koestendrina berharap jemaah haji juga memberitahukan petugas Puskesmas bahwa mereka baru saja kembali dari menunaikan ibadah haji.

“Jemaah haji yang telah kembali ke Tanah Air akan dipantau kesehatannya selama 21 hari oleh Dinas Kesehatan setempat. Apabila selama pemantauan ada gangguan kesehatan, diharapkan segera melapor,” tambah Koestendrina.

Ia juga mengimbau jemaah haji tetap menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat setibanya di kampung halaman dan selama proses pemantauan kesehatan.

Kepada jemaah haji di Madinah yang sedang menanti kepulangan ke Aceh, juga diimbau untuk tetap menjaga kesehatan dengan makan, minum dan istirahat yang cukup, dan mengonsumsi obat yang dianjurkan dokter.

“Cuaca di Madinah masih tergolong tinggi, mencapai 43 derajat celcius. Jemaah haji agar membatasi aktivitas di luar hotel dan city tour. Kalaupun harus bepergian, tetap mengenakan alat pelindung diri berupa payung, topi lebar dan kaca mata hitam. Jangan lupa membawa air minum untuk mencegah dehidrasi,” ujar Koestendrina.

Ia juga mengingatkan jemaah tak segan-segan menghubungi petugas kesehatan kloter bila merasakan gejala gangguan kesehatan. “Jika sudah merasakan lelah, jangan memaksakan diri beraktivitas di luar kapasitas kemampuan diri sendiri.”[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy