Solusi Praktis dari Ustaz Adi Hidayat untuk Menghindari Pengulangan Maksiat

Adi Hidayat berceramah di Masjid Al-Ukhuwah, Bandung, 2018. Foto: Wikipedia

Upaya bertobat dari perbuatan maksiat yang terulang, mencerminkan dilema yang dihadapi banyak orang dalam perjalanan spiritual mereka.

Dalam sebuah kajian rutin, Ustaz Adi Hidayat atau UAH pernah ditanyakan oleh seorang jemaahnya tentang cara bertobat dari maksiat yang terulang.

UAH pun mengutip firman Allah SWT dalam surah An-Nisa ayat 17, tentang pintu tobat yang selalu terbuka bagi siapa saja yang berbuat salah karena ketidaktahuan dan kemudian segera bertobat.

“Sesungguhnya bertobat kepada Allah itu hanya (pantas) bagi mereka yang melakukan kejahatan karena tidak mengerti, kemudian segera bertobat. Tobat mereka itulah yang diterima Allah. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana,” kata UAH dalam video di channel YouTube Adi Hidayat Official.

Maka, UAH menekankan pentingnya tidak menyerah dalam bertobat meski perbuatan maksiat terulang.

“Jangan berhenti bertobat, terus perbarui tobat Anda sampai Anda menemukan titik penyesalan yang mendalam,” ujarnya. Ia menggarisbawahi bahwa upaya bertobat harus terus-menerus dilakukan sebagai bagian dari proses pembelajaran dan pertumbuhan spiritual.

Saran praktis UAH bagi orang yang berjuang menghindari pengulangan maksiat adalah membayangkan seolah-olah akan diwafatkan oleh Allah SWT saat tergoda untuk berbuat maksiat. Metode, ini kata UAH, diakui oleh banyak ulama sebagai cara efektif menghentikan godaan maksiat.

Tidak hanya itu, UAH juga menekankan pentingnya bergaul dengan orang-orang saleh, melaksanakan shalat dengan khusyuk, dan menjalankan ibadah puasa sebagai upaya pencegahan dari perbuatan keji dan munkar. Menurutnya, shalat dan puasa merupakan kunci utama dalam membendung arus syahwat dan godaan maksiat.

“Pencegah utamanya adalah shalat. Dalam sujud, mintalah dengan khusus kepada Allah agar diberikan kekuatan untuk mengendalikan syahwat,” imbuh UAH.

Dengan cara-cara ini, UAH mengajak umat Islam untuk terus memperbaharui komitmen mereka kepada Allah SWT, meningkatkan kekuatan iman, dan berusaha keras untuk menjauh dari maksiat. Sesungguhnya, setiap usaha yang dilakukan dengan niat tulus untuk bertobat dan memperbaiki diri akan selalu mendapat tempat di sisi Allah SWT.[] (inilah.com)

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy