Oleh Ir. Muhammad Hatta, SST. MT, Ketua Forum Humas Politeknik Negeri Se Indonesia yang juga Koordinator Humas dan Kerjasama Politeknik Negeri Lhokseumawe
Hubungan Masyarakat (Humas) adalah disiplin yang berkaitan dengan pengelolaan komunikasi antara organisasi dan publiknya. Fungsi utama humas adalah membangun, memelihara, dan meningkatkan citra positif organisasi di mata publik.
Menurut James E. Grunig dan Todd Hunt, “Humas adalah manajemen komunikasi antara organisasi dan publiknya. Tujuannya adalah untuk menciptakan, mempertahankan, dan meningkatkan citra organisasi di mata publik.
Philip Kotler mengatakan, “Humas adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan pembangunan citra, identitas, dan reputasi suatu organisasi dalam masyarakat”.
Sedangkan menurut Edward L. Bernays “Humas adalah seni dan ilmu mempengaruhi opini, sikap, dan tindakan orang lain melalui pemrograman sistematis dari fakta-fakta yang tersembunyi atau terpilih”.
Dari referensi tersebut dapat disimpulkan, Humas berperan penting dalam memfasilitasi komunikasi antara organisasi dan publik. Tujuannya untuk memengaruhi persepsi, sikap, dan tindakan publik.
Di era digital yang serba cepat ini, Humas tidak hanya berfokus pada penyebaran informasi dan menjaga citra organisasi saja. Namun, Humas juga bertanggung jawab untuk membangun hubungan emosional yang kuat antara organisasi dan publik, yang sering sebut dengan “membangun jembatan hati”.
Peran Humas dalam membangun jembatan hati dengan stakeholder adalah aspek krusial yang menentukan keberhasilan jangka panjang sebuah organisasi. Di dunia yang semakin terhubung dan transparan, membangun jembatan hati tidak hanya penting, tetapi esensial untuk menciptakan kepercayaan, loyalitas, dan dukungan yang kokoh. Humas yang mampu menjalankan peran ini dengan baik akan menjadi aset berharga bagi organisasi dalam mencapai tujuan strategisnya.
Membangun jembatan hati tidak hanya bertujuan untuk menyampaikan pesan atau mengelola citra, tetapi juga untuk menciptakan ikatan yang mendalam dan berkelanjutan yang didasarkan pada kepercayaan, empati, dan partisipasi. Pendekatan ini menjadi semakin penting dalam konteks global yang semakin terhubung dan transparan, di mana publik semakin kritis dan memiliki akses mudah ke berbagai informasi.
Peran Humas dalam membangun jembatan hati dengan stakeholder begitu penting bagi organisasi. Hal ini membantu organisasi untuk tetap relevan, terhubung dan dihormati dalam lingkungan yang dinamis dan serba cepat saat ini. Beberapa alasannya yang bisa dijabarkan di antaranya :
Mempertahankan Citra dan Reputasi
Humas memiliki peran dan bertanggung jawab untuk memelihara citra dan reputasi organisasi di mata publik. Dengan membangun jembatan hati yang kuat dengan stakeholder, Humas dapat membantu mempertahankan citra yang positif dan reputasi yang baik bagi organisasi tersebut.
Membangun Dukungan dan Legitimitas
Dengan menjaga hubungan yang baik dengan berbagai pemangku kepentingan, Humas dapat membangun dukungan dan legitimasi untuk organisasi. Ini termasuk dukungan dari masyarakat umum, pemerintah, mitra kerja sama dan lain-lain.
Mengelola Krisis dan Tantangan
Humas berperan penting dalam mengelola krisis dan tantangan yang mungkin dihadapi oleh organisasi. Dengan membangun jembatan hati yang kuat sebelumnya, Humas dapat lebih efektif dalam menangani situasi sulit dan meminimalkan dampak negatifnya terhadap citra dan reputasi organisasi.
Meningkatkan Keterlibatan dan Komunikasi
Humas membantu meningkatkan keterlibatan dan komunikasi antara organisasi dan stakeholder. Dengan membangun jembatan hati yang kuat, Humas dapat menciptakan saluran komunikasi yang terbuka dan memfasilitasi pertukaran informasi yang efektif.
Membangun Hubungan yang Berkelanjutan
Salah satu peran utama Humas adalah membangun hubungan yang berkelanjutan dengan berbagai pemangku kepentingan. Melalui upaya yang terus-menerus untuk memperkuat hubungan ini, Humas dapat memastikan dukungan dan kesetiaan yang berkelanjutan terhadap organisasi dari berbagai pihak.
Sebagai contoh kecil, bagaimana Humas dapat membangun jembatan hati dengan merespon positif terhadap status WhatsApp (WA) Story dari stakeholder atau mitra kerja. Ketika ada stakeholder membuat WA Story yang relevan dengan organisasi atau status positif lainnya, Humas dapat merespon dengan cara berikut untuk membangun jembatan hati:
Apresiasi Terbuka
Humas dapat merespon WA Story tersebut dengan mengirim pesan langsung kepada stakeholder untuk mengucapkan apresiasi dan terima kasih atas dukungan dan partisipasinya dalam kegiatan yang terkait.
Jika konten WA Story tersebut merupakan hal yang positif atau relevan, Humas menyampaikan ucapan terima kasih atas informasi yang dibagikan untuk memperkuat hubungan. Misalnya, jika stakeholder membagikan pencapaian atau momen special. Humas menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan untuk berbagi kebahagiaan.
Berbagi Kebanggaan
Humas dapat menggunakan kesempatan ini untuk berbagi kebanggaan atas pencapaian bersama atau kolaborasi yang berhasil antara organisasi dan stakeholder. Ini dapat membantu memperkuat hubungan positif antara kedua belah pihak.
Personalisasi Pesan
Humas dapat menambahkan sentuhan personal dalam responsnya, seperti mengingatkan momen-momen spesial atau kontribusi yang berarti dari stakeholder tersebut dalam berbagai kegiatan. Hal ini dapat menunjukkan kepada stakeholder bahwa mereka dihargai dan diakui oleh mitra kerjanya.
Membuka Peluang Kolaborasi Masa Depan
Humas dapat menggunakan kesempatan ini untuk mengajukan ide atau tawaran kerjasama lebih lanjut di masa depan. Ini dapat menciptakan prospek yang positif untuk hubungan yang berkelanjutan antara organisasi dan stakeholder.
Menyebarkan Konten
Jika WA Story tersebut mengandung konten yang relevan atau positif tentang organisasi, Humas dapat meminta izin untuk menyebarkannya lebih luas, misalnya melalui akun media sosial organisasi atau buletin internal. Ini dapat meningkatkan organiasi dan memperkuat hubungan dengan stakeholder.
Pengalaman pribadi penulis tentang bagaimana membangun jembatan hati dengan merespon positif terhadap status WA story (WA) dari stakeholder atau mitra kerja. Setiap selesai Shalat Subuh, penulis biasanya melihat status WA. Statusnya pasti bermacam-macam, mulai dari menyatakan kebanggaannya atas kerjasama yang terjalin atau status positif lainnya.
Dalam menanggapi status tersebut, penulis merasa bahwa ini adalah kesempatan emas untuk memperkuat hubungan positif dengan stakeholder. Sebagai respon, penulis menyampaikan pesan singkat yang menyatakan apresiasi dan terima kasih atas kerjasama yang baik, dan tidak lupa memuji kontribusi positif dari stakeholder. Begitu juga dengan status WA story positif lainnya dari stakeholder.
Penulis sering menambahkan elemen personalisasi dalam pesannya. Pesan tersebut juga bisa berisi harapan untuk menjaga hubungan yang baik di masa depan dan berharap dapat bekerja sama lagi dalam kegiatan mendatang atau kerjasama lainnya.
Jika konten tersebut mencerminkan tantangan atau perjuangan yang dihadapi, penulis memberikan dukungan dan dorongan. Misalnya, dengan mengatakan bahwa menghargai keberaniannya dalam menghadapi situasi tersebut dengan memberikan motivasi dan semangat.
Jika konten tersebut menunjukkan kreativitas, keberhasilan, atau kerja keras. Jangan lupa memberikan apresiasi atas usahanya untuk dapat memperkuat hubungan. Misalnya, dengan mengirimkan pesan, betapa mengaguminya dengan pencapaian atau karyanya.
Jika konten tersebut menarik perhatian atau relevan dengan minat penulis. Maka penulis, bertanya lebih lanjut atau menyuarakan minat untuk dapat memperkuat hubungan. Misalnya, jika ada yang membagikan cerita tentang perjalanannya. Bisa bertanya tentang pengalamannya atau tempat-tempat yang dikunjungi.
Jika memiliki pengalaman atau cerita yang mirip dengan konten yang dibagikan. Maka membagikannya dengan orang tersebut dapat memperkuat hubungan. Ini menunjukkan bahwa memahami atau berempati dengan apa yang dialami.
Jika konten tersebut menunjukkan bahwa membutuhkan bantuan atau dukungan praktis. Menawarkan bantuan atau solusi dapat memperkuat hubungan. Misalnya, jika ada yang membagikan bahwa lagi ada kesulitan dengan tugas tertentu, bisa menawarkan bantuan atau saran.
Dengan merespon WA Story stakeholder dengan cara yang positif, proaktif dan ramah, Humas dapat membangun jembatan hati yang kuat dan meningkatkan hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dan stakeholder.[]
Komentar
Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy