Nany Afrida Perempuan Kedua yang Pimpin AJI Indonesia

Nani Afrida dan Bayu Wardhana terpilih sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Aliansi Jurnalis Independen Indonesia periode 2024-2027 dalam Kongres XII AJI di Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (5/5/2024). Foto: Ist
Nani Afrida dan Bayu Wardhana terpilih sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Aliansi Jurnalis Independen Indonesia periode 2024-2027 dalam Kongres XII AJI di Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (5/5/2024). Foto: Ist

Palembang – Nany Afrida dan Bayu Wardhana terpilih sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Aliansi Jurnalis Independen (AJI) periode 2024-2027. Nany dan Bayu meraih 90 suara elektoral, unggul dari tiga pasangan lain, Aloysius Budi Kurniawan dan Iman Dwi Nugroho (42 suara); Ika Ningtyas dan Laban Abraham Laisila (48 suara); serta Edy Can dan Asep Saefullah (37 suara).

Nany merupakan perempuan kedua menjabat Ketua Umum AJI setelah Ati Nurbaiti (periode 2000-2003). Nany berpengalaman sebagai jurnalis selama 24 tahun. Perempuan kelahiran Pidie, Aceh, ini pernah bekerja di berbagai media seperti Serambi Indonesia, The Jakarta Post, European Pressphoto Agency, DPA, Anadolu Agency, Konde.co dan sekarang memimpin ruang redaksi Independen.id.

Sementara Bayu, sebelum terpilih sebagai Sekjen AJI menjabat Ketua Bidang Data dan Informasi AJI Indonesia. Pria kelahiran Malang ini pernah bekerja di beberapa media seperti Radio Republik Indonesia, Kabar Jawa, dan sekarang menjadi Pimpinan Umum Independen.id.

Nany Afrida dan Bayu Wardhana terpilih menggantikan Sasmito Madrim dan Ika Ningtyas yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal AJI periode 2021-2024.

Sebelum Nany, jurnalis Aceh Nezar Patria juga pernah memimpin AJI. Pria yang juga kelahiran Pidie ini memimpin AJI Indonesia periode 2008-2011. Nezar kini menjabat Wakil Menteri Kominfo.

Pemilihan Online

Proses pemilihan Ketua Umum dan Sekjen AJI tahun ini bagian dari Kongres XII AJI di Palembang pada 3-5 Mei 2024. Pemilihan dilakukan secara online melalui laman pemiluaji.or.id.

Pemilu AJI dapat diikuti seluruh anggota AJI yang sudah terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap atau DPT. Totalnya 1.568 pemilih dan yang menggunakan hak pilih 1.213 anggota.

Sementara penentuan pemenang Pemilu AJI dilakukan dengan sistem elektoral. Total terdapat 217 elektoral yang diperebutkan dari 39 AJI Kota di seluruh Indonesia.

“Ini pertama kalinya setiap anggota AJI bisa secara langsung memilih ketua umum dan sekretaris jenderal. Hanya saja, penentuan pemenang pemilihan bukan dengan sistem suara terbanyak, melainkan dengan mengkonversi suara pemilih menjadi perolehan elektoral di setiap AJI Kota,” ujar Ketua Panitia Pemilu AJI Yoso Muliawan.

Sistem elektoral ini, kata Yoso, merupakan sistem proporsionalitas suara dalam pengambilan keputusan pada Kongres AJI yang telah diberlakukan sejak 2001. Pada pemilihan dalam kongres-kongres sebelumnya, perolehan elektoral pasangan calon ditentukan oleh delegasi AJI Kota yang hadir di arena Kongres AJI.

Namun pada pemilihan dalam kongres kali ini, perolehan elektoral pasangan calon dihitung dengan mengonversi perolehan suara keempat pasangan calon dari pemungutan suara yang diikuti 1.568 anggota di DPT dari 39 AJI Kota.

Kongres AJI merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi AJI yang digelar setiap tiga tahun sekali untuk membahas Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Rangga, Kode Etik, dan Garis Besar Haluan Program.

Kongres XII AJI pada 2024 digelar di Palembang, Sumatera Selatan, mengusung tema “Melindungi Kebebasan Pers Demi Keadilan Iklim dan Demokrasi”. Tema ini sesuai dua tantangan utama yang dihadapi jurnalis seluruh dunia, yakni memburuknya krisis iklim dan demokrasi yang menyebabkan meningkatnya represi terhadap kebebasan pers.[] (rilis)

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy