Milad 55 Tahun, IAIN Lhokseumawe Siapkan Serangkaian Acara Sederhana

Kampus IAIN Lhokseumawe. Foto: Dok Humas
Kampus IAIN Lhokseumawe. Foto: Dok Humas

Lhokseumawe – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe menyiapkan serangkaian acara untuk memperingati milad 55 tahun lembaga pendidikan tersebut pada 12 Juni 2024.

Ketua Pelaksana Milad ke-55 IAIN Lhokseumawe, Said Alwi mengatakan rangkaian peringatan milad akan dibuka dengan Rapat Senat Terbuka IAIN Lhokseumawe sebagai simbolis formalitas seremoni.

Setelah itu, kata Said, dilanjutkan dengan grup diskusi terfokus bersama para perwakilan jurnalis Aceh Utara dan Lhokseumawe.

“Lalu peluncuran buku karya Dosen IAIN Lhokseumawe, Seminar Entrepreneur Expo, dilaksanakan juga Desiminasi Hasil Penelitian Dosen IAIN Lhokseumawe dan Seminar Gender,” ujar Said dalam keterangan tertulis, Selasa, 11 Juni 2024.

Rangkaian acara akan ditutup dengan ziarah bersama ke makam para pendiri dan para pimpinan IAIN di masa sebelumnya. Rangkaian kegiatan Milad 55, tambah Said, mengangkat tema ‘Transformasi Digital: Menapaki Jalan Unggul Menuju UIN Sultanah Nahrasiyah’.

“Tema ini berkaitan erat dengan posisi IAIN Lhokseumawe yang kini sedang dalam proses tahap akhir alih bentuk menuju UIN Nahrasiyah. Serta dalam masa persiapan menuju kampus dengan predikat akreditasi unggul,” ujar Said.

Ia berharap cita-cita itu dapat segera terwujud. “Untuk itu doa dan kerja sama semua pihak sangat diharapkan.”

Sejarah IAIN Lhokseumawe

Dikutip dari laman resminya, IAIN Lhokseumawe merupakan transformasi dari Akademi Ilmu Agama atau AIA yang diprakarsai mantan Bupati Aceh Utara saat itu A. Wahab Dahlawi. Bersama para tokoh masyarakat lainnya, A. Wahab menginisiasi lahirnya perguruan tinggi Islam pertama di Lhokseumawe. Saat itu, Lhokseumawe masih menjadi ibu kota Kabupaten Aceh Utara. “Tanggal 12 Juni 1969 merupakan angka keramat bagi keberadaan Akademi Ilmu Al-Qur’an,” tulis keterangan di web IAIN Lhokseumawe.

Dalam perjalanannya, AIA berubah nama menjadi Perguruan Tinggi Malikussaleh atau PERTIM. Lalu pada 1980 berubah lagi menjadi Perguruan Tinggi Pendidikan Malikussaleh di bawah Yayasan Pendidikan Malikussaleh. Nama ini bertahan hingga 1986.

Setelah itu, periode 1987 hingga 1994, terjadi perubahan nama dan status lembaga perguruan tinggi Islam ini menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Malikussaleh dengan status terdaftar. Kemudian pada 1996 menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Malikussaleh (STAIM) dengan dua jurusan yaitu syariah dan tarbiyah. Selanjutnya pada 5 Januari 2005 menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Malikussaleh Lhokseumawe, dan pada 2016 beralih status menjadi IAIN.[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy