Kutacane – Bupati Aceh Tenggara Salim Fakhry menyebut salah satu penyebab para napi Lapas Kelas IIB Kutacane kabur karena penjara tersebut sudah over kapasitas.
“Cuma kalau menurut saya kesimpulannya karena Lapas kita over kapasitas,” ujar Fakhry kepada wartawan di Lapas Kutacane, Senin malam, 10 Maret 2025.
Terkait hal itu, empat hari lalu Fakhry sudah meneken hibah tanah milik Pemda Aceh Tenggara untuk digunakan dalam relokasi pembangunan Lapas Kutacane yang baru.
“Mungkin ini ada hikmahnya semua, mungkin pemerintah pusat dalam hal ini Dirjen PAS (Direktorat Jenderal Pemasyarakatan) akan mengambil keputusan nanti dipercepat pembangunan Lapas tipe IIB Kabupaten Aceh Tenggara,” ujarnya.
Baca juga: Polres Aceh Tenggara Tambah Pengamanan di Lapas Kutacane, Napi Kabur Ada yang Patah Kaki
Fakhry sudah berbicara langsung dengan Dirjen PAS Brigjen Pol Mashudi. “Besok (Selasa) Insya Allah Pak Dirjen PAS sudah sampai ke Aceh Tenggara.”
Diberitakan sebelumnya, puluhan narapidana di Lapas Kutacane kabur menjelang waktu berbuka puasa, Senin sore, 10 Maret 2025.
Line1.News memperoleh kiriman video warga Kutacane yang merekam kejadian itu. Suasana di jalan depan Lapas tampak ramai oleh warga yang melintas dan lapak pedagang takjil ramadan.
Baca juga: Biaya Makan Setiap Napi Lapas Kutacane Cuma Rp20 Ribu Sehari
Beberapa napi tampak berhamburan keluar dari arah pintu depan Lapas. Mereka kemudian memanjat pintu pagar depan lalu lari ke kerumunan warga dan ke arah kiri serta kanan Lapas. Terlihat juga sebagian melarikan diri melalui atap rutan tersebut.
Beberapa petugas Lapas berpakaian preman tampak mengejar para napi tersebut. Seorang napi yang hanya memakai celana pendek berhasil ditangkap di antara lapak pedagang takjil.
“[Napi yang] Melarikan diri 52 orang, yang belum kembali 7 orang ada di Polres [Aceh Tenggara], satu orang ada di rumah salah satu pegawai Lapas, Insya Allah sebentar lagi akan dibawa kemari (Lapas),” ujar Fakhry.
Baca juga: Ada 52 Napi Lapas Kutacane yang Kabur, Dipicu Persoalan Makanan
Setelah kejadian kaburnya para napi, selepas Magrib Fakhry berkunjung ke Lapas Kutacane. Di sana, ia bersama Kapolres Aceh Tenggara AKBP R Doni Sumarsono dan Dandim Aceh Tenggara Letkol Czi Arya Murdiyantoro masuk ke dalam Lapas untuk mendengarkan keluhan para napi.
Dari pembicaraan tersebut terungkap para napi kabur karena persoalan makanan. “Makanan mereka tidak terima karena tadi sudah dijelaskan oleh Kalapas bahwa anggarannya untuk makan satu hari hanya Rp20 ribu.”[]
Komentar
Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy