Dikucurkan Modal Hampir Rp30 Miliar, PDAM Ie Beusaree Rata Lhokseumawe Rugi Sejak Lahir

Saifuddin Terpilih Jadi Direktur PDAM Ie Beusare Rata Kota Lhokseumawe
Kantor PDAM Ie Beusaree Rata Kota Lhokseumawe. Foto: Puja TV

Lhokseumawe – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Ie Beusaree Rata mendapatkan kucuran modal dari Pemerintah Kota Lhokseumawe hingga Rp30 miliar sejak 2011 sampai 2024. Namun hingga tahun ini, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut terus merugi.

Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota (LKPK) Lhokseumawe tahun anggaran 2023 yang diterbitkan 2024 menyebutkan, sejak 2011 hingga 2023 kecuali 2016, Pemko Lhokseumawe saban tahun mencairkan penyertaan modal dengan jumlah bervariasi. Totalnya Rp28,819 miliar lebih.

Rinciannya, pada 2011, tahun lahirnya PDAM tersebut setelah didirikan oleh Pemko Lhokseumawe dengan Qanun Nomor 4 tahun 2011, modal disertakan Rp375 juta. Lalu Rp5 miliar pada 2012, Rp1,5 miliar (2013), Rp4 miliar (2014 dan 2015), Rp1 miliar (2017), Rp2,3 miliar (2018), Rp1 miliar (2019), Rp1,5 miliar (2020), Rp6,1 miliar lebih (2021), Rp1 miliar (2022 dan 2023).

Baca Juga: Ketua DPRK Lhokseumawe Minta PDAM Ie Beusaree Rata Jangan Terus Merugi

Sementara pada 2024, menurut Pelaksana Tugas Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Lhokseumawe, Muhammad Ridhwan, Pemko memberikan penyertaan modal sebesar Rp1 miliar.

Pemko Lhokseumawe menggelontorkan modal itu demi pemenuhan investasi berpijak pada Qanun Kota Lhokseumawe Nomor 4 tahun 2015 yang telah diubah dengan Qanun Nomor 3 tahun 2020 tentang Penyertaan Modal Daerah pada PDAM Ie Beusaree Rata dan Perusahaan Daerah Pembangunan Lhokseumawe.

Qanun tersebut menyebutkan Pemko menyertakan modal daerah kepada PDAM Ie Beusaree Rata senilai Rp30 miliar. Dari jumlah yang telah dikucurkan, tersisa sekira Rp180 juta lagi untuk mencapai nilai tersebut hingga 2024.

Mirisnya, BPK dalam LHP Atas LKPK Lhokseumawe 2023 menyebutkan Pemko Lhokseumawe tidak memperoleh manfaat dari penyertaan modal sebanyak itu kepada PDAM Ie Beusare Rata.

Baca Juga: Lantik Saifuddin, A Hanan Tunggu Terobosan dari Direktur Baru PDAM Ie Beusaree Rata

Hal senada diakui Ridhwan. “Belum ada (kontribusi PAD dari PDAM untuk Pemko Lhokseumawe), PDAM itu (keuangannya) minus, gajinya (karyawan) saja belum dibayar,” ujar Ridhwan kepada wartawan Jumat, 3 Januari 2025.

Rugi 34 Miliar Lebih

BPK dalam LHP tersebut menjelaskan, berdasarkan Laporan Laba Rugi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2023 (audited), PDAM Ie Beusaree Rata menyajikan pendapatan Rp1,4 miliar lebih, dan beban usaha Rp5,4 miliar lebih, sehingga rugi Rp4 miliar lebih. Berdasarkan rekapitulasi Laba/Rugi, PDAM Ie Beusaree Rata sejak didirikan hingga 2023 total merugi Rp34,3 miliar.

PDAM itu menyajikan kewajiban per 31 Desember 2023 Rp9,2 miliar lebih, meningkat jika dibandingkan pada 2022 dan 2021. Dari total kewajiban per 31 Desember 2023, di antaranya gaji yang masih harus dibayarkan Rp4 miliar lebih.

Baca Juga: Saifuddin Terpilih Jadi Direktur PDAM Ie Beusaree Rata Kota Lhokseumawe

PDAM Ie Beusaree Rata kini dipimpin Saifuddin, yang baru dua bulan menjabat direktur periode 2024-2028.

Saat melantik Saifuddin pada Senin, 4 November 2024, Penjabat Wali Kota Lhokseumawe A Hanan mengungkapkan PDAM tersebut masuk kategori kurang sehat, sehingga pentingnya inovasi dan respons cepat dalam meningkatkan layanan kepada masyarakat.

Hanan menegaskan Pemko akan terus mengawasi agar pelayanan air rumah tangga dapat memenuhi harapan masyarakat. Hanan minta Saifuddin gerak cepat. “Kami menunggu terobosan dari direktur yang baru.”[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy