Sebagian jemaah haji Indonesia telah pulang ke Tanah Air setelah sebulan lebih berada di Tanah Suci. Di Indonesia, haji menjadi kebanggaan tersendiri. Tak sedikit orang yang ingin dipanggil dengan sebutan ‘haji’. Bahkan, ‘haji’ disemat di depan nama seperti halnya sebuah gelar.
Dalam sebuah pengajian, ulama asal Cirebon KH Yahya Zainul Ma’arif atau Buya Yahya pernah ditanyakan jemaah tentang orang yang baru pulang haji, yang mungkin tersinggung bila tidak dipanggil ‘haji’.
Menjawab pertanyaan itu, Buya Yahya memberikan pandangan bijaksana bahwa melihat orang pulang haji seharusnya menjadi suatu kebahagiaan bagi orang lain yang belum berhaji.
“Kita melihat orang [pulang] haji, kita husnuzan bahwa dia telah menjadi tamu Allah, orang yang dipilih oleh Allah,” ujar Buya Yahya seperti dikutip dari Youtube Al Bahjah TV.
Dalam pandangan yang positif, tambah Buya Yahya, jika ada orang yang senang melihat orang pulang haji, itu bisa menjadi tanda orang itu akan segera melaksanakan ibadah haji juga.
Menurut Buya Yahya, panggilan ‘Pak Haji’ atau ‘Bu Haji’ pada seseorang yang telah menunaikan ibadah haji merupakan kebiasaan di Indonesia. Namun, jika seseorang tiba-tiba sudah pulang haji dan tidak dipanggil “Pak Haji”, hal itu seharusnya tidak menjadi masalah besar. Ia menekankan bahwa menjaga hati adalah hal yang terpenting.
“Kalau Anda gak dipanggil Pak Haji, santai. Jangan [sampai] kartu undangan bisa dirombak gara-gara nggak ada Pak Hajinya. Haji kayak gelar-gelar penting banget, masya Allah. Begitulah setan menggoda merusak hati kita, sebab ibadah yang andalannya tanda orang kaya hanya haji saja, pakai duit banyak, [ke] luar negeri naik pesawat, wah, gitu ya. Semoga [kita] bisa menjaga hati,” ujar Buya Yahya.
“Jadi kalau ada tetangga dipanggil haji nggak ada masalah. Apa sih salahnya, manggil aja? Kalau kita nggak memanggil haji yang sombong kita jadinya, ngiri sebetulnya. Panggil Pak Haji, gak apa-apa. Cuma maksud kami adalah jika tidak ada yang panggil Anda, haji, biasa saja. Memang aslinya waktu lahir tidak pakai H (haji), kok,” tambah Buya Yahya.
Karena itu, kata Buya Yahya, menjaga hati itu penting, baik bagi orang yang sudah berhaji maupun belum berhaji. “Jaga hati orang [yang sudah berhaji] jangan sakiti dia, panggil dia dengan [sebutan] Pak Haji. Jaga hati kita agar tidak sombong, jangan marah, jangan gelisah, jangan sedih saat tidak dipanggil Pak Haji.”[]
Komentar
Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy