Pegadaian Liga 2

3 Penalti Diabaikan Wasit, Pintu Liga 1 Tertutup Bagi Persiraja

Laga PSPS vs Persiraja
Laga PSPS vs Persiraja di Stadion Kaharuddin Nasution, Pekanbaru, Riau. Foto: Istimewa via Prohaba.co

Riau – Persiraja Banda Aceh menelan kekalahan ketiganya di laga babak 8 besar Grup X Pegadaian Liga 2 musim 2024-2025. Dijamu PSPS di Stadion Kaharuddin Nasution pada Selasa malam, 11 Februari 2025, Persiraja takluk satu gol tanpa balas.

Gol semata wayang PSPS dicetak lewat tandukan pemain Jepang, Noriki Akada, pada menit 73, berawal dari tendangan bebas. Hasil tersebut membuat Persiraja kini masih bercokol di posisi tiga Grup X dengan enam poin.

Duel PSPS vs Persiraja sejatinya menyajikan pertandingan seru dan menarik walaupun berlangsung dalam tensi tinggi. Kedua tim sama-sama bermain terbuka dan mengandalkan serangan balik.

Sayangnya, kepemimpinan wasit Amri Nurhadi dianggap tak profesional. Selama memimpin laga hingga 2×45 menit, sang pengadil melahirkan banyak keputusan kontroversi.

Di awal babak kedua misalnya, striker Persiraja Deri Corfe dianggap offside. Padahal, posisi Deri sebelum bergerak menyambut umpan berada sebelum garis tengah lapangan.

Pelatih Persiraja Akhyar Ilyas bahkan menilai Amri tidak kompeten untuk memimpin pertandingan penting tersebut. Dia menyayangkan PSSI seharusnya jeli memilih melihat wasit yang berkualitas.

“Karena saya baru saja melihat tayangan ulang bahwa ada tiga penalti [untuk Persiraja] tapi wasit mengabaikan,” ujar Akhyar usai pertandingan dilansir dari cakaplah.com.

Dua dari tiga penalti dimaksud Akhyar terjadi pada menit 18. Saat pemain PSPS melakukan pelanggaran terhadap pemain Persiraja, Amri justru mengabaikan kejadian tersebut.

Baca juga: Akui Tak Mudah Bermain di Kandang PSPS, Pelatih Persiraja: Kita Siap Fight!

Sementara pada menit 23, kontroversial Amri kembali terulang ketika seorang pemain Persiraja dijatuhkan di kotak terlarang, tepat di hadapannya. Amri lagi-lagi tak memberikan penalti bagi Persiraja.

Akhyar mengaku keputusan-keputusan itu sangat merugikan timnya. Ia juga menyoroti tambahan waktu yang diberikan wasit sangat tidak masuk akal.

“Kalau kita lihat pertandingan di internasional, tambahan waktu bisa sampai 11 menit bahkan 15 menit, ini sorotan kita juga. Kalau wasit fair, mungkin pertandingan akan lebih menarik pada kali ini.”

Sementara itu pada menit 85, kiper PSPS mendapatkan kartu merah karena dianggap Amri men-delay pertandingan. Akibatnya, PSPS terpaksa bermain dengan 10 orang. Namun, unggul jumlah pemain tak mampu dimanfaatkan Persiraja dengan maksimal.

Dengan kemenangan itu, PSPS masih berada di peringkat kedua Grup X dengan mengoleksi sembilan poin. Adapun PSIM Yogyakarta masih memimpin Grup X dengan sembilan poin dan Deltras Sidoarjo tiga poin di peringkat terbawah. Hingga berita ini ditayangkan, laga Deltras versus PSIM masih berlangsung.

Bila PSIM menang, Laskar Mataram otomatis lolos ke Liga 1 musim depan. Sementara bagi Laskar Rencong, kekalahan tersebut membuat pintu mereka untuk tampil di Liga 1 musim dipastikan tertutup.

Adapun pertandingan terakhir Persiraja menjamu Deltras Sidoarjo di Banda Aceh pada Senin, 17 Februari 2025, dipastikan tidak berpengaruh lagi.[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy