Harga cabai rawit (Capsicum frutescens) sedang tinggi-tingginya. Pekan lalu, menurut Ikatan Pedagang Pasar Indonesia, harga cabai rawit merah tembus ke Rp90 ribu hingga 100 ribu per kilogram.
Menurut Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional alias Bapanas, Sarwo Edhy, naiknya harga cabai rawit karena produksinya yang menurun akibat berbagai faktor, salah satunya cuaca. Sarwo menyarankan masyarakat menanam sendiri cabai rawit di pekarangan rumah.
Lantas, apakah menanam cabe di rumah bisa dilakukan dengan mudah? Dilansir dari laman pertanian.go.id, cabai rawit cocok dengan hampir semua jenis tanah. Tanaman ini dapat tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi dengan kemasaman tanah atau pH 5,5 hingga 6,6. Adapun varietas yang dapat digunakan sebaiknya Prima Agrihorti dan Rabani Agrihorti. Begini langkah-langkahnya:
Persemaian Bibit
- Siapkan media semai berupa campuran tanah, pupuk kandang dan kompos dengan perbandingan 1:1:1.
- Media semai ini sebaiknya disiapkan dua minggu sebelum penanaman.
- Rendam benih dengan fungisida previcur N. Dosisnya dua hingga 2 cc per liter air atau menggunakan air hangat kuku yang suhunya 45 hingga 50 derajat celcius.
- Rendam selama satu jam, setelah itu benih ditiriskan.
- Ambil benih lalu tanamkan di media semai yang telah dicampurkan tadi. Bisa langsung ke tanah atau di dalam wadah khusus seperti polybag.
- Letakkan benih pada kedalaman sekitar 0,5 centimeter dan tutup dengan sedikit tanah. Usahakan tidak terlalu tebal, tapi media tanah di sekeliling dipadatkan agar bibir tumbuh sempurna.
- Letakkan semaian benih cabe rawit di tempat yang terkena sinar matahari langsung.
- Siram benih dengan air cucian beras setiap pagi, sedikit saja jangan berlebihan. Air cucian beras mengandung mineral yang bermanfaat untuk kesuburan bibit.
Cabai Rawit Merah Tembus Rp100 Ribu Per Kilogram, Simak Solusi Badan Pangan Nasional
Pemindahan Bibit
- Setelah bibit tumbuh dan memiliki 4-6 daun sejati, pindahkan ke pot yang lebih besar atau langsung ke tanah.
- Pastikan jarak antar tanaman sekitar 30-40 centimeter untuk memberikan ruang tumbuh yang cukup.
- Lakukan penyiangan dengan membuang rumput-rumput liar, jika ada, di sekitar bibit. Buang juga daun cabai yang mengeriting atau layu.
- Siram tanaman cabai secara rutin, namun jangan terlalu berlebihan. Cabai membutuhkan air yang cukup tetapi tidak suka kondisi yang terlalu basah.
- Lakukan pemupukan setiap dua hingga tiga minggu sekali dengan pupuk organik cair atau pupuk kandang.
- Untuk mengatasi hama ulat, cukup potong daun yang berulat dan bersihkan kotoran ulat agar tidak datang lagi.
- Untuk mengatasi hama belalang, siramkan sedikit air kunyit ke daun cabai.
- Jika tanaman cabai diserang kutu putih, bisa menggunakan pestisida alami seperti air rendaman bawang putih, sedikit saja sepekan sekali.
Panen
Cabai biasanya siap dipanen ketika usianya sudah mencapai 70-120 Hari Setelah Tanam (HST), tergantung pada verietas yang ditanam. Cara panen dapat dilakukan dengan memetik cabai beserta tangkainya. Buah cabai rawit yang baik yaitu memiliki bentuk ramping dan padat berisi.
Menanam cabai di rumah tidak hanya memberi kepuasan tersendiri tetapi juga bisa membantu mengurangi pengeluaran harian. Selain itu, juga bisa memastikan cabai yang dikonsumsi bebas dari bahan kimia berbahaya.[]
Komentar
Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy