Taman Wisata Alam Pulau Weh, Ikon RI untuk Raup Ratusan Juta Pelancong

Taman Wisata Alam Pulau Weh
Taman Wisata Alam Pulau Weh. Foto: BKSDA Aceh

Sabang – Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto menekankan pentingnya pengelolaan Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Weh, Sabang, sebagai bagian dari strategi nasional mencapai target 20 juta wisatawan mancanegara dan 275 juta wisatawan Nusantara.

“Kawasan konservasi seperti TWA Pulau Weh harus memberikan dampak sosial ekonomi kepada masyarakat sekitar tanpa mengesampingkan prinsip konservasi,” ujar Titiek dalam diskusi terbuka di area Tugu Kilometer Nol Sabang pada Rabu, 9 April 2025, dikutip dari Laman Kementerian Kehutanan RI.

Sementara itu, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyampaikan komitmennya menyelesaikan persoalan tata kelola konservasi secara adil dan kolaboratif.

Raja Juli menyoroti pentingnya sinergi antara pusat dan daerah dalam pengelolaan kawasan konservasi.

“Masa kita nggak bisa mengelola yang kecil-kecil begini? Ini ikon penting Republik [Indonesia]. Kita harus duduk bersama, selesaikan secara baik, bahkan secara adat bila perlu.”

Dia berharap kunjungan itu selain mempererat sinergi antarlembaga, juga membawa semangat baru dalam upaya konservasi yang berpihak pada keseimbangan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Anggota Komisi IV DPR RI Darori Wonodipuro menggarisbawahi pentingnya pengaturan pembagian pendapatan dari kawasan konservasi.

“Saran saya, penerimaan dari TWA diatur dalam Peraturan Pemerintah: 50 persen untuk pusat, 30 persen kabupaten kota, dan 20 persen provinsi. Ini untuk menghindari konflik antarlevel pemerintahan dan agar pendapatan kembali ke kegiatan konservasi.”

Titiek Soeharto dan Raja Juli Antoni
Titiek Soeharto dan Raja Juli Antoni di Tugu Nol Kilometer. Foto: Humas Kementerian Kehutanan

Diskusi itu bagian dari kunjungan kerja reses Komisi IV DPR RI ke Sabang pada 9–10 April 2025 lalu. Titiek datang bersama sejumlah anggota Komisi IV dari berbagai fraksi.

Dari unsur pemerintah, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni ikut mendampingi bersama Dirjen KSDAE, Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi, Wali Kota Sabang, serta perwakilan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh.

Kunjungan itu bertujuan meninjau langsung pemanfaatan jasa lingkungan serta perlindungan kawasan konservasi di wilayah paling barat Indonesia tersebut. Kunjungan kerja turut diisi dengan peninjauan lapangan ke spot snorkeling di Pulau Rubiah dan lokasi pengamatan lumba-lumba.

Sekilas TWA Pulau Weh

TWA Pulau Weh memiliki potensi keanekaragaman hayati yang besar dan beragam objek wisata menarik. Salah satunya, keberadaan Tugu Kilometer Nol sebagai ikon nasional yang menjadi landmark TWA Pulau Weh.

Pemandangan alam berupa panorama laut dan pulau-pulau kecil menjadi suguhan bagi pengunjung. Selain itu, spot diving dan snorkling yang menyajikan keindahan bawah laut dengan beragam terumbu karang dan jenis ikan tropis.

Kawasan TWA Pulau Weg terdiri dari 1.197 hektare daratan dan 5.280 hektare laut. Perairannya menjadi jalur migrasi mamalia laut seperti lumba-lumba. Sedangkan daratannya merupakan tempat transit burung-burung yang bermigrasi di musim tertentu.

TWA Pulau Weh ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 3919/Menhut-VII/KUH/2014 tanggal 14 Mei 2014 tentang Penetapan Kawasan Hutan Pada Kelompok Hutan Pulau Weh seluas 9.701,74 hektare: daratan 1.201,10 hektare, laut 5.280,20 hektare.

Dalam perkembangan pengukuhan TWA Pulau Weh terjadi penyelesaian penguasaan tanah di dalam kawasan hutan melalui perubahan batas kawasan untuk Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) di sebagian Pulau Rubiah seluas 4,1 hektare. Akibatnya, luas kawasan daratan TWA Pulau Weh menjadi 1.197 hektare.

Secara administrasi TWA Pulau Weh terletak di Gampong Iboih, Kecamatan Sukamakmue, Sabang. Kawasan TWA Pulau Weh dapat ditempuh melalui Pelabuhan penyeberangan Ulee Lheue di Banda Aceh ke Pelabuhan Balohan Sabang, menggunakan kapal feri selama 45 menit. Kemudian dilanjutkan dengan kendaraan roda dua atau empat selama kurang lebih 50 menit menuju TWA Pulau Weh.[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy