Proyek IKN Diprediksi Mangkrak, Ini Penyebabnya

Pembangunan di IKN. Foto: Antara
Pembangunan di IKN. Foto: Antara

Jakarta – Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah memprediksi proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan akan mangkrak.

Penyebabnya, kata Trubus, mulai dari rencana pengurangan biaya hingga kebijakan pemerintah yang plin-plan.

Presiden terpilih Prabowo Subianto berencana mengurangi anggaran menjadi 1 miliar dolar Amerika Serikat atau Rp16 triliun. Sebelumnya pemerintah mengalokasikan Rp39,6 triliun untuk pembangunan IKN.

“Kelihatannya pemerintah berikutnya cuma menganggarkan Rp16 triliun, artinya ada pengurangan anggaran. Karena ada pengurangan anggaran kebanyakan proyek itu, ya kecenderungan akan mangkrak,” ujar Trubus kepada Inilah.com, dikutip Senin, 10 Juni 2024.

Ia menambahkan, alokasi dana untuk IKN dikurangi karena ada proyek lainnya yang harus dianggarkan, salah satunya proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Faktor lainnya, kata Trubus, kebijakan pemerintah yang plin-plan setiap pergantian pemimpin, membuat investor asing tidak yakin menyuntik modalnya untuk membangun proyek ambisius Presiden Jokowi itu.

Apalagi, tambah Trubus, Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2023 yang katanya memberikan kemudahan dan kepastian berusaha di IKN sulit untuk dipercaya.

“Orang Indonesia itu kepemimpinannya selalu ganti pemimpin jadi kebijakan, berubah-ubah. Jadi investor gak mau tau Indonesia itu negara yang pemimpinnya itu selalu plin-plan gak menjanjikan gitu loh,” tuturnya.

Sebelumnya, Prabowo sudah menghitung anggaran yang harus dikeluarkan termasuk estimiasi waktu dan biaya pembangunan IKN hingga tuntas. Berat jika semuanya ditanggung APBN, mau tak mau harus ada komitmen dari swasta.

“Ya, benar, 35 miliar dolar AS (biaya IKN). Tapi perhitungannya untuk 25 sampai 30 tahun, selesai. Jadi kebutuhannya sekitar 30 miliar dolar AS selama 30 tahun. Berarti 1 miliar dolar AS. Saya kira, APBN Indonesia mampu menanggungnya,” ujar Prabowo.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, memastikan, investasi di IKN tak berkurang, meskipun Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe mundur dari Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN.

“Kemarin saya baru habis pulang mendampingi Presiden, kita melakukan groundbreaking beberapa investasi khususnya di bidang pendidikan, kemudian hub untuk PLN dan juga R&D dari Stanford,” ujar Bahlil, Jumat, 7 Juni 2024.

Menurut dia, isu berkurangnya nilai investasi di IKN setelah mundurnya Kepala dan Wakil Kepala Otorita, tidak benar. Hal itu, kata Bahli, dapat dibuktikan melalui progres pembangunan IKN yang tetap berjalan hingga kini.

Seperti halnya pembangunan hotel yang sudah sebagian selesai, serta rumah sakit di IKN yang hampir rampung 70 persen. “Proses perkembangan pembangunan infrastrukturnya belum 100 persen itu setuju, iya itu benar. Tetapi animo orang mau masuk untuk melakukan investasi tidak ada yang berkurang.”[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy