Oleh: Ika Cinta Pradita, Mahasiswa Ilmu komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Malikussaleh Lhokseumawe
Seiring kemajuan zaman yang semakin modern dan teknologi yang kian canggih, Kpop semakin mudah merambah dunia internasional.
KPop merupakan singkatan dari Korean Pop atau Pop Korea, mengacu pada musik Korea Selatan dari beragam genre. Kpop mencakup musik, lagu, dan tarian yang diproduksi dan ditampilkan oleh para idol, mulai dari boy grup, girl grup dan artis solo. KPop ditampilkan oleh idol yang berbakat pandai menyanyi dan menari, dengan fitur fisik yang menarik dan menawan.
KPop sudah berkembang sejak 1992 di Negeri Ginseng. Di Indonesia, KPop masuk dan berkembang sekitar tahun 2000-an. Saat itu aksesnya sangat terbatas, berbeda seperti sekarang yang dapat diakses dengan mudah.
Indonesia tercatat sebagai negara dengan jumlah penggemar KPop terbanyak di dunia maya pada 2021 berdasarkan unique authors, dan posisi kedua dengan penggemar terbanyak adalah Jepang diikuti Filipina, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.
KPop di Indonesia sudah berkembang pesat yang banyak disukai oleh anak kecil, remaja, hingga orang tua. Di masa covid-19 pun semakin bertambah penggemar Kpop di Indonesia dikarenakan minimnya aktivitas di luar rumah sehingga banyak yang membutuhkan hiburan.
Namun, kehadiran KPop di Indonesia memberikan banyak dampak positif dan negatif terutama di kalangan anak kecil dan remaja.
Dampak Positif
Banyak dampak positif yang dapat diambil dari menyukai KPop karena tampilan fitur fisik idol yang sangat terlihat menawan sehingga itu menjadi salah satu alasan banyak remaja perempuan dan laki-laki yang menyukai KPop.
Paras yang cantik dan tampan para idola itu dapat memberikan kesan yang bahagia bagi para penggemarnya. Hal ini bisa meningkatkan mood para penggemar yang mungkin bisa saja sedang mengalami hari yang buruk. Ketika ia melihat wajah idolanya, ia kembali tersenyum, artinya itu dapat meningkatkan rasa bahagia seseorang.
Sebuah studi penelitian jurnal evolotionary psychology mengungkapkan, melihat wajah pria tampan bermanfaat bagi otak karena dapat meningkatkan memori dan memotivasi diri. Ketika melihat wajah idol yang disukai, baik tampan maupun cantik, dapat memotivasi diri kita untuk terus merawat diri dengan penggunaan skincare, dan semakin membuat kita menjaga kesehatan tubuh.
Kisah perjuangan beberapa grup KPop juga dapat memengaruhi seseorang tetap bersemangat dan tidak mudah menyerah dalam menggapai sesuatu yang diinginkan. Contohnya, boy grup BTS, yang memulai debut pada 13 Juni 2013. Mereka bukan berasal dari agensi besar tapi apakah saat itu mereka langsung dikenal oleh dunia? Tentu tidak, saat itu BTS masih belum banyak diterima di kalangan warga Korea Selatan.
Namun, seiring berjalannya waktu dengan berbagai rintangan yang dilalui, BTS berhasil mendapatkan banyak penghargan dan dikenal di seluruh dunia. Jadi dengan adanya kisah perjalanan BTS ini dapat memotivasi penggemar untuk tidak mudah menyerah menggapai cita-cita, meskipun berasal dari kalangan orang kecil, karena hakikatnya jika sudah waktunya kita bersinar maka akan bersinar.
Dampak positif lainnya adalah meningkatkan kegemaran menabung. Menabung sebenarnya hal yang cukup mudah dilakukan oleh kalangan remaja, yang mungkin masih sangat sering membeli barang-barang yang dirasanya perlu tetapi setelah dibeli tidak digunakan sehingga terjadi pemborosan.
Penggemar KPop sudah pasti banyak menabung karena idol mereka sering mengadakan konser tur dunia, dan Indonesia termasuk tempat yang akan dikunjungi. Jadi dengan adanya konser tersebut menjadi patokan terhadap remaja untuk mengehemat dalam menggunakan uang.
Berdonasi juga menjadi efek negatif hadirnya KPop. Donasi adalah hal mulia yang dapat dilakukan oleh banyak orang. Dengan berdonasi kita dapat meringankan beban beberapa orang yang kesulitan.
Idol KPop juga sangat gemar berdonasi untuk anak-anak yang membutuhkan, terutama dalam hal pendidkan dan juga anak-anak yang tertimpa musibah. Misalnya, yang dilakukan NCT 127 yang berdonasi untuk anak-anak yang sedang kesulitan di Green Umbrella Child Fund Korea selama 10 tahun dari awal mereka debut hingga sekarang. Dengan adanya hal ini para penggemar pun turut berdonasi untuk membantu orang-orang yang memang membutuhkan.
Dampak Negatif
Dampak negatif ini tidak dapat disamaratakan karena ini bisa terjadi tergantung pribadi manusia itu sendiri. Rela mengeluarkan uang banyak, mungkin sebagian penggemar KPop ada yang gemar menabung dan ada yang hobi untuk mengeluarkan uang dengan jumlah yang banyak untuk membeli barang yang identik dengan idol seperti merchandise berupa album, light stick, photocard,dan poster. Hal ini dapat mengakibatkan pemborosan karena harga merchandise sangat mahal.
Penggemar KPop tentu saja mempunyai fandom atau kumpulan fan masing-masing dari idola KPop yang mereka ikuti. Sehingga bisa saja terjadi “war” antar fandom. Hal ini bisa saja dipicu oleh perbedaan pendapat tentang idolanya sehingga dapat menimbulkan “perkelahian”.
Selain itu, rasa suka dan cinta yang berlebihan atau fanatisme terhadap idol KPop yang disukai merupakan efek negatif lainnya.
Banyak penggemar yang semakin meniru gaya hidup idolnya, yang terkadang tidak sesuai dengan norma agama dan adat di Indonesia. Kecintaan yang berlebihan tersebut juga dapat membuat para penggemar membela idola secara berlebihan, meskipun hal yang dilakukan idolanya adalah sebuah kesalahan tetapi mereka seolah-olah mewajarkan hal tersebut.
Dengan demikian, KPop membawa kegembiraan bagi penggemarnya dari berbagai kalangan namun tanpa dipungkiri ada juga hal negatif yang muncul dari KPop. Tetap fokus terhadap apa yang kita ingin capai, dan sebagai penggemar kita harus tahu batasan terhadap idol, karena apapun yang berlebihan itu tidak baik.
Komentar
Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy