‘Pesona’ Teratai dan Eceng Gondok di Waduk Jeulikat, Tak ‘Se-instagramable’ Dulu

Tumbuhan teratai dan eceng gondok memenuhi permukaan air Waduk Jeulikat, Sabtu, 6 Juli 2024. Foto: Silvia Wati/Line1.News
Tumbuhan teratai dan eceng gondok memenuhi permukaan air Waduk Jeulikat, Sabtu, 6 Juli 2024. Foto: Silvia Wati/Line1.News

Lhokseumawe – Waduk Jeulikat Lhokseumawe terlihat sepi pengunjung pada Sabtu sore, 6 Juli 2024. Saat Line1.News menyambangi destinasi wisata buatan itu, seseorang memanggil dari warung kopi yang terletak di seberang jalan dekat gerbang masuk. Ia mengarahkan sepeda motor yang dikendarai Line1.News ditaruh di sisi warung.

Rupanya orang itu juru parkir. “Parkir di sini, Dek,” ucapnya sembari mengeluarkan secarik kertas bertuliskan nomor plat motor.

“Berapa, Bang?”

“Lima ribu.”

Selembar uang kertas Rp5 ribu pun langsung menyelusup ke kantong Bang Parkir.

Saat ingin memasuki gerbang waduk, seorang penjaga di loket memanggil.

“Lima ribu per orang, ya, kakak,” ujar si penjaga loket sambil menyerahkan tiket masuk. Waduk belum terlihat tapi uang sepuluh ribu rupiah sudah “melayang”.

Sebuah perahu bebek di dalam waduk. Foto: Silvia Wati/Line1.News
Sebuah perahu bebek di dalam waduk. Foto: Silvia Wati/Line1.News

Jarum jam tepat di angka empat. Suasana Waduk Jeulikat terasa hening. Di dalam waduk sejak dari jalan masuk hingga ke area waduk hanya terlihat beberapa pengunjung, kurang lebih 10 orang, ditambah dua orang penjaja makanan dan minuman.

Di area permainan anak-anak, tidak tampak bocah-bocah. Padahal, ini masih masa liburan sekolah. Dua ayunan besi di samping jalan masuk, catnya telah mengelupas dan memperlihatkan karat.

Sampah memang tidak banyak. Hanya satu dua botol minuman plastik dan wadah styrofoam berserakan di sela-sela taman. Ada juga tong sampah yang kosong sedangkan di sekitarnya tergeletak beberapa jenis sampah plastik.

Jembatan merah Waduk Jeulikat. Foto: Silvia Wati/Line1.News
Jembatan merah Waduk Jeulikat. Foto: Silvia Wati/Line1.News

Mendekati area waduk, terpampang pemandangan yang agak “seram”. Waduk Jeulikat tak seeksotis dulu. Penampakannya tak lagi cantik seperti yang pernah terekam dalam foto-foto yang kini bertebaran di dunia maya.

Sebagian area waduk kini ditumbuhi teratai (Nelumbium nucifera) dan eceng gondok (Eichhornia crassipes). Tumbuhan hidrofit ini, terutama teratai, mendominasi menutupi hampir 80 persen permukaan air waduk.

View “suram” itu senada dengan onggokan perahu-perahu bebek di pinggir danau. Perahu-perahu itu terbengkalai dan sepertinya telah lama tidak beroperasi lagi. Sebagian warnanya sudah memudar. Bilah-bilah pelat besi pada perahu banyak yang karatan. Di dalam waduk, ada sebuah perahu bebek warna hijau dibiarkan terendam.

Menikmati Sunyi dalam Eksotisme Waduk Jeulikat

Sementara rerumputan liar mulai mengerubuti sepanjang dinding waduk. Tidak ada jejak pernah dibersihkan.

Di jagad Google Images, ada jembatan ikonik yang kerap menghiasi foto-foto objek wisata Waduk Jeulikat. Tak lain adalah jembatan gantung merah yang menghubungkan kedua sisi waduk.

Penasaran, Line1.News mengecek kondisi jembatan tersebut. Benar saja, sebagian kayu jembatan gantung terlihat agak rapuh. Tapi sejauh ini terasa aman untuk dilangkahi.

Penampakan teratai yang memenuhi permukaan Waduk Jeulikat. Foto: Silvia Wati/Line1.News
Penampakan teratai yang memenuhi permukaan Waduk Jeulikat dari atas jembatan merah. Foto: Silvia Wati/Line1.News

Tidak ada kemeriahan di sana, juga tidak ada antusiasme berarti dari pelancong yang jumlah memang minim. Pengunjung yang datang hanya melakukan swafoto lalu beranjak pulang.

Salah satunya, Muni.”Banyak yang berubah sih, kalau dulu seingat saya tidak sesepi ini,” ujarnya, Sabtu.

Tapi, yang membuat Muni terkejut adalah “serbuan” teratai dan encek gondok.

“Yang membuat saya kaget di airnya itu kenapa bisa sampai tertutup tumbuhan, gitu? Sebegitu tidak ada yang datangkah sampai tidak dibersihin tumbuhannya?”

Tidak hanya itu, kata Muni, tempat permainan anak semakin banyak yang rusak. “Kemudian ada kolam-kolam kecil tapi tidak ada airnya.”

Muni sepakat jika Waduk Jeulikat yang berada di Gampong Jeulikat, Kecamatan Blang Mangat, itu “reality-nya” memang tak “se-instagramable” dulu.[]

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy