PDIP dan PKS Diharap Jadi Oposisi untuk Kontrol Pemerintahan Prabowo-Gibran

Pengamat Politik Hendri Satrio. Foto Inilah.com/Rizki

Jakarta — Pengamat Politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio atau Hensat, menilai PDIP dan PKS lebih baik menjadi oposisi pemerintahan selanjutnya. Dia menyebut apabila partai berlatar belakang nasionalis dan Islam itu bersatu, bagus untuk sistem pemerintah Indonesia ke depan.

“PKS dan PDIP (lebih baik menjadi oposisi pemerintah selanjutnya Prabowo-Gibran). Ini menurut saya akan baik buat Indonesia, karena ada kesempatan terjadi rekonsiliasi ideologis antara (partai) nasionalis dan (partai) Islam,” ujar Hensat kepada awak media di Jakarta, Ahad (28/4/2024).

Langkah kebijakan yang akan diambil Prabowo-Gibran harus dikontrol partai oposisi pemerintah agar adanya check and balance untuk menghasilkan keputusan yang terbaik untuk masyarakat Indonesia.

“Masyarakat sipil tidak punya kekuatan elektoral. Minimal kalau misalnya ada PDI Perjuangan, ya, walaupun 16 persen itu adalah harapan dari masyarakat untuk menjaga bahwa kekuatan di pemerintahan itu tidak absolut satu suara. Tidak hanya ‘menyanyikan lagu setuju’ kalau kata Iwan Fals. Tapi, juga ada beberapa hal yang memang dijaga di luar pemerintahan,” tutur Hensat.

Founder Lembaga Kajian dan Riset Opini Publik KedaiKOPI ini memprediksi apabila partai berwarna merah dan putih-oranye ini awet menjadi oposisi pemerintah, keduanya berpeluang besar memenangkan Pemilu 2029.

“PKS yang kanan banget, kemudian PDIP yang kiri banget berada di luar pemerintahan. Kemudian ada reuni atau rekonsiliasi ideologis, di 2029 kekuatan ini harus dipertimbangkan sebagai sebuah kekuatan yang akan besar,” katanya.

Akan tetapi, Hensat khawatir, apakah PKS kuat menjadi oposisi pemerintah 15 tahun lamanya dan menolak tawaran Prabowo bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM). Soalnya, ia tidak yakin Presiden ke-8 itu mampu membuktikan diri sebagai presiden yang layak tanpa ada kekuatan penyeimbang di luar pemerintah.

“Yang justru bikin saya deg-degan itu PKS. Apakah PKS sekuat itu kembali berada di luar pemerintahan? Kalau menurut saya, kalau mereka diajak (masuk ke pemerintahan) mereka pasti masuk. Nah, ini diajak atau tidak?” ucapnya.[](inilah.com)

 

Komentar

Tanggapilah dengan bijak dan bertanggung jawab. Setiap tanggapan komentar di luar tanggung jawab redaksi. Privacy Policy